Tausiah Teh Nini "Lima Kiat Datangkan Jodoh"

TREND HOT PANTS: VIRUS PEMBUNUH RASA MALU

Dari milis sebelah, semoga menjadi renungan akan fenomena yang terjadi.

Apa jadinya jika manusia sudah kehilangan harga dirinya?
Pantaskah kalau kemudian kita mengaku sebagai manusia beradab?
Ketika rasa malu itu hilang dan lenyap, kita tak berbeda dengan manusiabarbar yang hidup di zaman batu.

TREND HOT PANTS: VIRUS PEMBUNUH RASA MALU
Sahabatku, kamu pasti tidak menutup mata, bila akhir-akhir ini, sering menjumpai teman-teman yang nota bene muslimah (ku sebut demikian, karena meskimereka wanita, tetapi tetap mengaku ber-Islam), mengenakan celana pendek dimall-mall, di setiap Twenty One,hingga di tempat-tempat tongkrongan yang menjajakan kuliner. Tanpa rasa malu dan jengah sedikit pun, mereka cuek bebek berseliweran di jalan-jalandan tempat keramaian. Lebih parah lagi, celana pendek melewati dengkul atau yang ngetren disebut hot pants (celana yg bikin 'panas') itu kadang dikenakan di tempat pesta pernikahan bahkan ajang reuni. Ya ampuunnn.Kalo dipikir-pikir ke mana rasa malunya itu? Sudah pudar? Atau sudah lenyap sama sekali.

Asal tau saja, dulu masyarakat kita mencitrakan celana pendek sebagaibusananya kamu pelacur (maaf, terlalu kasar memang) yang kerap nongkrong di lokalisasi prostitusi. Kini ketika model dan gaya itu menjadi trend, para ABG (dariyang SMP, SMA, kuliah sampe yang udah tuwir)sepertinya tidak peduli dengan pencitraan itu. Mereka memang bukan pelacur,tapi meniru-niru seperti pelacur. Gawat!Terkadang terbetik oleh kita, jika model ini dipelihara terus, bukan tidakmungkin, lama-lama kaum perempuan tidak malu lagi ketika mengenakan celanadalam di tempat keramaian sekalipun (kayak di negeri ‘Obama, dkk’). Nah lho,kalau sudah begitu, tunggu apa lagi, inilah tanda-tanda kiamat bakal semakin dekat.

GetShortySo Get Shorty! (Tunjukin kakimu!). Inilah mesej para perusak moral yang menjadikan short pants atau hot pants sebagai trend fashion remaja putri sejak awal 2007. Hingga tahun 2008 pun trend “Get Shorty” (nama lain dari short pants) masih terus merajai. Konsumennya pun mulai dari anak SMA hingga anak kampus alias mahasiswi. Celana pendek sendiri banyak ragamnya, mulai dari yang selutut sampai diatas lutut. Modelnya enggak cuma one girls, ada yang baggy atau lurus dengan motif polos, stripes atau polkadot dan masih banyak yang lain. Yang pasti, perancang mode dan pebisnis kerap memunculkan inovasi-inovasi baru, dengan harapan remaja putri dan wanita dewasa, mengikutinya sebagai trend yang “wajib” dituruti. Ketika ditanya, kenapa ABG putri dan mahasiswi, menyukai short pants? “Karena short pants lebih simple dan nyamandikenakan, bisa ke mall, pantai, maen ke rumag teman, di rumah, dan kapansaja,” ungkap seorang pelajar, sebut saja Dina (bukan nama asli). Saat di konfirmasi, apa pantas shortpants dikenakan saat kondangan? Laura (juga bukan nama asli), siswi SMA di bilangan Depok berkomentar. “Menurut gue ya kurang pantes lah jika dipake saat pesta pernikahan. Belakangan, memang,mulai ada yang pake short pants saatkondangan atau pesta resmi. Tapi gila kali, nggak ada otaknya tuh cewek. Masa kondangan pake short pants.” Tandasnya ketus.

Sebelum short pants, para ABG keranjingan celana panjang model pensil yang berwarna-warni, bentuknyamengerucut, menyempit ke bawah, ngepas dengan ukuran kaki para pemakainya. Memang trend mode celana yang satu ini sangat booming terutama di kalanganpara ABG dan mahasiswi di kota-kota besar. Apalagi di Jakarta & Bandung (meski parahan Jakarta). Setiap radius 100 meter pasti menjumpai celana pensilyang satu ini. Menurut perancangnya, celana ini memberikan efek untukmempertegas keindahan bentuk kaki para pemakainya. Berbarengan dengan short pants,muncul lagi trend celana yang terbuat dari bahan strech. Celana ketat ini dianggap nyaman dipakai dan bisa membentuklekuk tubuh yang “seksi”.

Sebagai informasi saja, konon artis legendaris Marlene Diertrich suatu kalipernah ditolak masuk pada sebuah restauran karena ia memakai celana panjang. Ingat, itu baru celana panjang, bukan mini! Seorang wanita yang tampil denganbusana pria, ketika itu rupanya dianggap kontroversial. Itu terjadi1930-1940an, ketika belum banyak wanita memakai celana panjang di tempat umum. Kini celana panjang malah jadi bagian dari khazanah busana wanita modern. Trend Sampai 2009, Jauh-jauh hari, para pengamat mode telah memprediksikan gaya short pants ini akan berlanjut hinggaakhir tahun nanti, dan tetap menjadi trend bagi kawula muda yang ingin tampilseronok. Bahkan hingga memasuk tahun 2009.Tanpa mempertimbangkan nilai-nilai kepantasan, para perancang model yangkebanyakan non muslim dan didominasi oleh kaumnya Nabi Luth: gay, waria, dan lesbian ini, membuat rancangan busana yang dianggapnya lebih praktis dan modis.

Seperti diungkapkan seorang owner Colour Mode, Anggi, di sebuah Mall di Jakarta, short pants sangat digemari oleh remaja putri, bukan sekadar mengikuti trend. Dengan menggunakan bawahan jenis ini, penampilan wanita lebih feminim karena lebih menonjolkan kaki jenjang yang indah. Short pants, lanjutnya, juga bisa dikenakan untuk ke “party” atau clubbing. “Kebanyakan blus wanita di match-kandengan celana pendek atau short pants denganwarna-warna ceria. Biasanya wanita kalau sedang JJS (Jalan-jalan Sore) menggunakan celana jeans panjang atau jeansgantung. Sekarang tidak musim lagi, yang musim celana pendek di atas lutut,”tukas praktisi fashion itu menjelaskan. Ada peran andil para perancang mode yang menularkan virus kepada remajaperempuan dengan fashion-fashion “nakal” dan memperkenalkan hal-hal yangberaroma glamour. Ketika brand-brand (merk) terkenal seperti Louis Vitton,Dolce and Gabbana, Gucci, Versace, dan Bonia yang ditawarkan, dengan mudahnya perempuan Indonesia tergiur untuk memilikinya.

Undang Murka Tuhan, Sopasti, kecenderungan perempuan (ABG & mahasiswi, terutama) zaman sekarang adalah menelanmentah-mentah, bahwa sesuatu yang dianggap mode dan trend itu pasti indah, gauldan funky. Sekalipun trend itu berbenturan dengan agama dan nilai-nilai asusila alias kesopanan yang berlaku di masyarakat kita sebagai orang timur. Pokoknya dengan lugunya kita membebek, terpesona, dan memberi jempol. Pantas, jika kita selalu menjadi korban mode yang dihembus-hembuskan sebagai trend masa kini. Yang ngga ikut trend dianggap makhluk jadul alias manusia jaman dulu.

Tahukah sahabatku, dalam Al-Qur’an, kita disindir, makhluk yang tak punya rasa malu tak ubahnya binatang ternak, bahkan lebih buruk dari binatang ternak. Bahasa sederhananya. Maukah kita disebut ayam, kambing, monyet, dan binatang lainnya (kaya di Ragunan / Taman Safari, gitu?). Tentu ngga maukan?? Teruusss.. siapa nanti yang mau nikah sama ayam, kambing, monyet, dll? (kecuali di iklan salah satu provider yang ‘ngaco’ di TV itu). Pastinya hanya sesamanya bukan?

Firman Allah dalam Al-Qur’an: “Wanita yang baik untuk laki-laki yang baik. Lelaki yang baik untuk wanita yang baik pula (begitu pula sebaliknya). Bagi mereka ampunan dan rizki yang melimpah(yaitu : Syurga).” (QS. An Nuur: 26)
Benar kata Rasulullah saw, rasa malu itu sebagian dari iman. Bahkan Rasulullah mewanti-wanti, agar kita waspada, kelak di akhir zaman, manusia tidak lagi peduli halal-haram. Nah, apa jadinya jika manusia sudah kehilangan harga dirinya? Pantaskah kalau kemudian kita mengaku sebagai manusia beradab? Ketika rasa malu itu hilang dan lenyap, kita tak berbeda dengan manusia barbar yang hidup di zaman batu.

Sahabatku, tahukah, bagaimana musuh-musuh Islam menghantam Islam tanpa sebuah peperangan? Tidak ada cara yang paling efektif dan efisien, selain menghilangkan perasaan malu yang dimiliki kaum muslimahnya. Lewat mode(fashion) itulah dinul Islam muslimah dipalingkan. Ingatlah pesan Rasulullah saw: “Barangsiapa meniru suatu kaum, maka ia termasuk kaum itu.” (HR. Abu Daud).

Kata Rasulullah, ada golongan penduduk neraka yang tidak pernah aku saksikan, yakni: Wanita yang berpakaian tapi telanjang. Mereka melenggak-lenggokkan tubuhnya dan kepalanya, bagaikan punu kunta yang miring. Mereka tidak masuk Surga, tidak pula mencium baunya, meskipun Surga itu bisa tercium dari jarak sekian dan sekian. (HR. Muslim).

Semoga bermanfaat buat anapribadi dan keluarga. Mohon maaf jika terlalu lugas, memang demikian adanya.*seraya berdo’a semoga saudara, keluarga, sahabat terdekatku, berubah, dan tidak demikian...*
Dikutipdari: Lembar Khazanah: November 2008
Naskah asli oleh: Adhes Satria (thanks to Allah, you wrote it very well)
Ditulis ulang & dibuat “more powerfull” oleh: Tri Aditya Respati, yang dhoif
November, 26th 2008: 4:45 AM, setelahsubuh

Ralat Kajian Majelis Sehati

Assalamu'alaikum wr.wb.

Sahabat-sahabat, berikut ralat kajian Majelis Sehati :

Ahad, 14 Desember 2008 jam 12.00 – 15.00 WIB
Pemateri : Ust. Ihsan Hakim.
Tema : Benarkah Jodoh Tak Kunjung Tiba Merupakan Takdir?

Ahad, 28 Desember 2008 jam 12.00 – 15.00 WIB
Pemateri : Ust. Miftahuddin
Tema : Memahami Poligami Dengan Benar.

Semua kajian diselenggarakan di Musholla Baiturahman, Jl. Bangka I, dekat Gedung AKA.

Informasi, silakan hubungi langsung tidak lewat SMS ke 08158018156 / 021-50212373 dengan Rico Atmaka.

Wassalamu'alaikum wr.wb.
Rico Atmaka
Koordinator Majelis Sehati DT Jakarta

Hijablah Diri-Diri Kalian!

oleh Abdul Erwin Baso
(Menjumpai kakak dan adik perempuanku)

Bismillaahirahmaanirrahiim..
Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak daripadanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya, kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putra-putra mereka, atau putra-putra suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putra-putra saudara laki-laki mereka, atau putra-putra saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita Islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertobatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung. [QS. An-Nuur:31]

My dear sisters,…Telah sampai padaku ilmu tentang empat orang wanita yang harus aku, sebagai lelaki, pertanggung jawabkan di “yaumil akhir” nanti, mereka adalah…Ibu, saudara perempuan, isteri dan anak-anak perempuanku.
My dear sisters,…Banyak hal yang ingin aku sampaikan kepada kalian, hal yang mungkin juga sudah kalian ketahui, entah dari buku yang kalian baca, pengajian yang kalian ikuti dan dengarkan, atau yang lebih mutakhir..email dan internet.

Jika kali ini aku ingin mengulanginya lagi, harap jangan kalian gusar, ini hanya sebagai bentuk kasih sayang dan tanggung jawabku, sebagaimana Allah telah tetapkan untukku.Seandainya aku abaikan, ketakutanku hanya satu, kemurkaan-Nya.Oleh karena itu, tolonglah aku dari murka-Nya, dengan membaca dan meresapkan apa yang akan aku sampaikan ini, agar merasuk kedalam kalbu, menetap didalam hati, dan berbuah amaliyah yang abadi.
My dear sisters,…Hidup kita dibatasi waktu, usia kita bertambah sedangkan jatah hidup kita berkurangsadarkah bahwa kita pastinya akan kembali menjumpai-Nya, Pencipta Yang Agung dan Maha Segala? sudahkah kita siapkan segala sesuatunya?Bukan harta benda, bukan pangkat kedudukan, bukan pula gelar kebangsawanan…Tidak..bukan itu semua…tapi Taqwa!!Yaa…Taqwa…hanya ketaqwaan itu yang akan menyelamatkan kita, kini dan nanti, dunia akhirat.
Aku sangat paham bahwa kalianpun sudah mengetahui hal ini, tapi sudahkan kalian memulai mengayun langkah berjalan menuju Taqwa?sudahkan pengetahuan itu membawa kepada kesadaran bahwa hidup kita bisa berakhir kapan saja…bahkan mungkin detik ini….dan jika saat itu datang, mungkinkah diraih “khusnul khotimah” jika tidak kita persiapkan?

My dear sisters,…Aku sadar dan mengerti jika kalian menganggap bahwa aku sendiri belumlah pantas menyandang gelar taqwa dan untuk itu belum pantas menasihati kalian…dan itu benar, akupun teramat sadar akan hal itu…aku belum separuh jalan menuju taqwa, bahkan seperempatnya pun belum…jauh..masih jauh dari taqwa sebagaimana tuntunan Nabi kitahanya saja Rasulullah sendiri telah bersabda, “Ballighu anni walau ayyah" (Sampaikanlah apa yang kalian dapat dariku walau hanya satu ayat)...sedangkan Allah berfirman " . . . .Apa yang diberikan Rasul kepadamu terimalah dia, dan apa yang dilarangnya bagimu, tinggalkanlah . . . . " [Al Hasyr:7]Kini aku sampaikan kepada kalian, walau “hanya” soal Taqwa, walau hanya satu ayat...renungilah...bawalah dalam tidur malam kalian yang panjang...tadaburilah

Setiap hari, setiap jam, setiap detik dalam hidupkuTak sekejappun aku lupa akan kalian, sebagai bagian dari hisabku dihadapanNya kelak…Ketahuilah, lebih mudah bagiku menyampaikan kebenaran kalam-kalam Nya dan sunnah-sunnah rasulNya kepada Ibu, Istri dan anak-anakku..Itu karena Ibu dan anak-anakku berada pada masa yang berbeda dengan kita…Pada ibu, hormat dan kasihku sudah sampai padanya sebelum aku berbicara, karena keluasan hati dan pengalamannya…Bagi anak-anakku, aku adalah panutan yang harus di gugu dan ditiru..dengan seijin Allah, aku berusaha menjadi sebagaimana aku mengharapkan mereka menjadi sesuai harapan kami, orangtua merekaSedangkan istriku,…InsyaAllah dia sangat paham bahwa mematuhi saya, selama tidak menyekutukanNya, adalah bentuk pengabdian yang akan membawa dia ke Jannah Nya..Akan halnya kalian, adik dan kakakku….usia kita tidaklah terpaut jauh...jaman kita sama…pendidikan kita setara…pergaulanlah yang membedakan kita..

Untuk itu, adikku…kakakku…pahamilah…aku berusaha untuk tidak menggurui kalianAku tidak melebihi dari kalian sebagai hambaNyaAnggaplah aku teman yang sekedar mengingatkan kalian sekaligus mengingatkan dirinya sendiri..Bahwa hanya Taqwa yang memungkinkan kita berada bersama rasul-rasul dan orang-orang saleh..Dan pakaian taqwa yang langsung membedakan perempuan-perempuan kekasihNya dengan yang bukan adalah Hijab!!!

Karena itu, tolonglah aku untuk menolong jiwa kalian,…Hijablah diri-diri kalian…sesungguhnya itu lebih baik dari dunia dan seisinya…Tidak, sekali-kali aku tidak memerintah kalian,..tidak…bukan aku, tapi Dia, Allah Tuhan segala Illah!Dia yang memerintahkan, RasulNya yang menyampaikan, dan aku sekedar penyambung lidah..

My dear sisters,…Telah aku sampaikan kalimatNya,…Kini terserah pada kalian, apakah bersedia memenuhi dan meninggikan seruanNyaAtau menjalani kehidupan “sewajarnya” menurut anggapan kalian dan sebagian besar umatHijab adalah wajib bagi kalian perempuan sebagaimana wajibnya Sholat…Hijab bukan sunnah, bukan pula adat istiadat,…bukan.. Janganlah kebiasaan dan kewajaran dunia melampaui apa-apa yang telah ditetapkanNya. Jalani hidup mengikuti aturan-aturanNya dan sunnah rasulNyaMaka keselamatan dunia akhirat ganjarannya
Dia, Allah, pemilik semesta dan seisinya..sudah sepantasnyalah kita berhukum dengan hukum-hukumNya..Maka kebenaran hukum manakah yang kalian pilih?
Dia, Allah, pemilik sah diri dan jiwa manusia…kepadaNyalah sebenar-benar kita akan kembali..Maka kemana kalian akan sembunyi jika maut datang meminang?

e-weblog.blogspot.com/2008/11/hijablah-diri-diri-kalian.html

Bukan Pernikahan Biasa

oleh Cahaya Khairani

“Keberhasilan dakwah seorang aktifis salah satunya dapat dilihat dari bagaimana ia menikah”
Tidak sedikit mereka yang disebut atau menyebut dirinya sebagai aktifis dakwah, lantang menyerukan syariat islam, gigih menjaga adab pergaulan dan ketat dalam menutup aurat kemudian menjadi luntur seketika saat mereka melakukan pernikahan. Acara pernikahan menjadi momen yang membolehkan hal-hal yang semula dipegang teguh oleh para aktifis dakwah, seperti tidak ikhtilat dan tidak tabarruj (bagi akhawat).

Pengalaman saya menghadiri undangan walimah para aktifis dakwah, sangat sedikit sekali dari mereka yang tetap menjaga atau memegang teguh apa yang mereka dakwahkan. Tiba-tiba di atas pelaminan mereka menjadi sosok yang sangat berbeda, bukan sosok aktifis dakwah yang sehari-hari saya kenal. Sosok aktifis yang tidak mengenal tabarruj, pada hari pernikahan justru berdandan dengan sangat berlebihan, muka dibedaki sebanyak 5 lapisan, pipi, bibir dan kelopak mata diberi warna-warna mencolok, alis dicukur dan tidak ketinggalan bulu mata palsu. Tidak hanya tabarruj, jilbab yang semula selalu lebar dengan pakaian yang menutup rapat seluruh aurat tiba-tiba saat pernikahan berubah menjadi jilbab minimalis dengan pakaian pengantin (umumnya kebaya) ketat menonjolkan aurat yang sebelumnya tertutup rapat.

Bahkan ada seorang ukhti yang saya kenal sebagai pentolan aktifis dakwah kampus, memegang segudang amanah dan mempunyai banyak binaan membiarkan wajah dan tubuhnya didandani oleh perias Waria yang sejatinya adalah laki-laki. Lebih parah lagi, seorang teman saya bercerita ada seorang ukhti yang membuka jilbabnya saat ia menikah. Seorang ustadz juga pernah bercerita ketika beliau menghadiri walimah pasangan aktifis, pengantin perempuan menggunakan jilbab berwarna hitam yang dimasukkan ke bajunya sehingga yang tampak hanya bentuk kepalanya, kemudian di atas jilbab hitam itu dililitkan ronce melati sehingga tampak seperti tidak menggunakan jilbab.
Dalam mengatur tamu pun sebagian para pengantin aktifis ini tidak memisahkan antara tamu lelaki dengan tamu perempuan seperti yang mereka lakukan ketika mengadakan acara-acara pengajian, rapat, seminar ataupun demonstrasi. Hari pernikahan seolah menjadi dispensasi untuk membolehkan apa yang tidak boleh, toh sekali seumur hidup.

Sungguh amat sangat disayangkan. Padahal bila kita menyadari, momen pernikahan adalah juga merupakan syiar islam yang seharusnya ditegakkan oleh mereka para aktifis dakwah. Acara pernikahan yang dilaksanakan secara syar’i sesungguhnya dapat menjadi teladan bagi para tamu undangan yang hadir pada saat itu. Pernikahan seorang aktifis dakwah seharusnya bukan pernikahan biasa. Saya sangat menyesalkan bila proses menuju pernikahan yang telah dilakukan dengan begitu islami dari ta’aruf kemudian khitbah, pada akhirnya hanya menjadi sebuah acara pernikahan biasa layaknya pernikahan masyarakat pada umumnya, padahal hanya kurang satu langkah lagi menuju sempurna.

Bila bukan para aktifis dakwah yang mengenalkan tata cara pernikahan secara islami melalui acara pernikahan mereka kepada masyarakat, lalu siapa lagi…?

Permasalahan yang sering terjadi dikalangan aktifis adalah terlalu sibuknya mereka dengan begitu banyak agenda dakwah sehingga tidak punya waktu untuk melakukan pendekatan pada keluarga akan hal ini, bahkan tidak sedikit yang melakukan pemberitahuan secara mendadak pada orang tua bila mereka ingin menikah tanpa memberikan pembelajaran sebelumnya mengenai bagaimana tata cara pernikahan dalam islam sejak ta’aruf, khitbah, hingga acara pernikahan itu sendiri. Sehingga dapat dipastikan keluarga akan menolak mentah-mentah bila tata cara pernikahan berbeda dengan apa yang telah umum di masyarakat, akibatnya mereka akan memaksa sang anak melakukan seperti apa yang mereka kehendaki.

Oleh karena itu hendaknya para aktifis ketika memutuskan menikah tidak hanya mempersiapkan diri mereka secara lahiriah dan batiniah akan tetapi juga mempersiapkan keluarga mereka terutama kedua orang tua.jauh-jauh hari sebelumnya.Bukankah berdakwah pada keluarga juga merupakan kewajiban ? Walaupun banyak juga diantara aktifis yang telah berjuang keras melakukan berbagai pendekatan, berdakwah pada keluarga dengan sekuat tenaga namun belum (bukan tidak) berhasil dalam dakwahnya, kemudian mau tidak mau harus mematuhi keinginan orang tua dalam hal pernikahan, yang demikian ini lebih baik dalam pandangan Allah daripada mereka yang hanya pasrah dan tanpa penyesalan menikmati tiap detik acara pernikahan yang sesungguhnya mereka ketahui adanya ketidakbenaran di dalamnya. (chy-kh 10/28/2008)

Terima Kasih

Assalamu'alaikum wr wb.

Sahabat-sahabat, saya selaku koordinator Majelis Sehati Daarut Tauhiid Jakarta mengucapkan banyak terima kasih, kepada para peserta Dauroh Silaturahim Sehati,

Sabtu-Ahad, 25-26 Oktober 2008, di Cilember, Puncak, atas kesediaannya mengikuti acara tersebut.

Mohon maaf atas segala kekurangan selama acara tersebut berlangsung.
Mohon saran dan kritik, agar acara Dauroh Sehati dapat diselenggarakan dengan lebih baik lagi.

Jazakumullah khoiron katsiiroo.
Wassalamu'alaikum, wr.wb.
Rico Atmaka - 08158018156 / 98603024
Koordinator Majelis Sehati DT Jakarta
YM-ID : daddy_zahirah
webblog : www.majelissehati.blogspot.com

Berubah Setelah Jadi Ibu, Why Not ??

oleh Ratih Nuraini Lathifah

Bersiaplah para gadis untuk menjadi ibu, berarti anda akan masuk dalam dunia yang penuh dengan warna. Begitu kita menapakkan kaki masuk ke dalam dunia ibu maka warna-warninya akan mulai terasa. Akan ada sejumlah perubahan menanti, yang paling utama perubahan ritme hidup dari ritme seorang diri kemudian harus berbagi waktu dengan suami dan anak.


Seperti halnya anda, sayapun sebelumnya tidak membayangkan akan adanya perubahan besar dalam hidup saya ketika melangkahkan kaki di dunia ibu. Yang saya tangkap beberapa dari perubahan itu justru bernilai positif dan banyak memberikan manfaat bagi hidup saya. Sebagai contoh, sebelum menikah dan punya anak, saya tergolong orang yang pragmatis, lebih menyukai makanan yang dibeli dari warung ketimbang masak sendiri. Di samping karena pagi hingga sore saya bekerja dan mendapatkan makanan di kantor, praktis saya tidak pernah menyalakan kompor di kos-kosan hatta hari sabtu-minggu saya libur bekerja.


Tapi setelah menikah, terlebih punya anak, mau tidak mau saya harus menyediakan makanan untuk suami dan anak. Lucunya, saya bukan orang yang gampang merelakan anaknya makan jajanan di luar. Saya terlalu khawatir bila anak saya lebih menyukai masakan di warung ketimbang masakan rumah seperti halnya saya dulu. Tapi tentu saja ini semua beralasan, saya khawatir akan efek bumbu-bumbu penyedap yang hampir selalu kita temui di setiap masakan warung. Terlebih, anak saya baru berumur 16 bulan, yang jika dibiasakan mengkonsumsi makanan berbumbu penyedap sejak dini, maka efeknya akan menumpuk di kemudian hari.


Saya termasuk orang yang merasakan sendiri dampak bumbu penyedap dan pengawet, saat ini saya mengidap beberapa penyakit yang salah satu pantangannya adalah bumbu penyedap dan pengawet.

Lain lagi dengan style saya ketika bepergian. Dulu sebelum menikah dan punya anak, kemanapun saya pergi dan untuk berapa lamanya saya usahakan hanya membawa satu tas pakaian. Tapi kini, setelah punya anak tentu mustahil bila yang dibawa hanya satu tas saja. Saya harus membawakan pakaian ganti suami dan anak, ditambah lagi perbekalan makan dan perlengkapan susu botol lengkap dengan termos mininya plus mainan sebagai persiapan supaya anak tidak rewel di jalan. Awalnya kebiasaan baru ini merepotkan, karena saya telah terbiasa dengan bawaan yang sedikit, tapi lama-kelamaan justru rasanya ada yang kurang bila bawaan tidak seperti biasanya.


Memilih untuk menjadi seorang ibu juga berarti menyiapkan jam kerjanya selama 24 jam sehari. Perubahan ritme dan pola hidup ini berkaitan dengan tugas-tugas kerumahtanggaan dan tugas sebagai ibu yang datang silih berganti. Itu juga mempengaruhi acara istirahat di malam hari, sebelum menjadi ibu tentu tak ada yang menyebabkan jeda istirahat di malam hari. Bangun sebelum subuh sudah menjadi kebiasaan saya sejak sebelum menikah, tapi siapa yang sangka kalau kemudian setelah menikah, si kecil membangunkan kita di tengah malam hanya karena minta susu ataupun popoknya sudah waktunya diganti.


Bagi keluarga kami, sebenarnya ada shift jaga malam antara saya dan suami. Alhamdulillah suami saya termasuk orang yang luwes dalam menghadapi situasi apapun bersama si kecil, sehingga untuk urusan di malam hari tak ada kendala.

Satu hal lagi yang berubah dari diri saya, barangkali saya dituntut untuk lebih sabar dan telaten dalam mengerjakan sesuatu. Dulu, ketika saya bekerja kantoran senantiasa ingin sesegera mungkin menyelesaikan pekerjaan yang menjadi tugas saya, sehingga saya dapat mengerjakan tugas-tugas lainnya.


Tapi kini, untuk menyuapi makan si kecil saja saya butuh waktu kurang lebih 1-2 jam! Itupun selalu dilalui dengan acara jalan-jalan keluar rumah. Awalnya terasa membosankan menghadapi si kecil yang kadang susah makan, tapi alhamdulillah seiring dengan waktu saya mulai memahami trik-trik menarik minat si kecil untuk makan.

Barangkali itulah sekelumit perubahan yang mulai nampak dalam hidup saya, yang jika dilihat dari usia lamanya menjadi ibu masih dalam hitungan bulan. Tentu juga belum serumit ibu-ibu yang memiliki anak lebih dari satu.


Jika ingin survive dalam menghadapi hidup ini, kita memang dituntut untuk dinamis, setiap saat siap untuk berubah. Tentunya perubahan itu menuju sikap yang lebih positif. Barangsiapa yang hari ini lebih buruk dari hari kemarin maka ia termasuk orang yang bangkrut, barangsiapa yang hari ini sama dengan hari kemarin maka ia termasuk orang yang merugi, barangsiapa yang hari ini lebih baik dari hari kemarin maka ia termasuk orang yang beruntung.


Dedicate to: my lovely husband and my son You are my inspiration, thanks to all

DownLoad Ipin and Upin

Upin dan Ipin adalah film animasi yang dibuat oleh Les Copaque, sebuah industri media di Selangor, malaysia. Upin dan Ipin punya episode terbaru. Film animasi keluarga ini menceritakan tentang kehidupan 2 orang anak malaysia dalam kehidupan sehari-harinya. Dalam film animasi ini dimunculkan etnik-etnik yang ada di Malaysia. Ada Etnik Melayu, China maupun India.

Film Animasi ini dirilis tahun lalu dan diputar secara berseri di TV9 Malaysia. Episode terbaru kali ini juga diputar secara berseri di TV 9 pada bulan Ramadhan 1429H.Film ini sangat mendidik bagi anak-anak ditengah bersaingnya animasi-animasi yang sarat dengan nilai kekerasan. Animasi yang beredar sekarang pun tidak hanya dipersembahkan untuk anak-anak tetapi juga untuk kalangan remaja maupun dewasa.Ditengah kerinduan animasi Indonesia setelah hilangnya serial Si Unyil yang pernah ditayangkan di TVRI dan mendapat sambutan yang sangat bagus dan setelah diberhentikannya tokoh boneka Si Komo karena bikin macet jalan, kini kita dihadirkan suatu tayangan anak yang cukup menarik dari negeri Jiran.

Walaupun bahasanya menggunakan bahasa Melayu, namun tidak sulit untuk memahami jalan ceritanya. Banyak penggemar Upin dan Ipin yang menunggu kelanjutan serial ini. Halaman Upin dan Ipin di Youtube sudah merilis beberapa seri Upin dan Ipin. Dan kembali, saya acungkan jempol untuk animator Upin dan Ipin.


Download Upin dan Ipin Episode Terbaru! Silahkan download Upin dan Ipin setahun kemudian di link bawah ini. (Updated!) Horee… Semua Episode Setahun Kemudian sudah selesai ditayangkan. Sekarang tersedia link untuk mendownload full episode Setahun Kemudian.! Download dari sini secara percuma, alias gratis, alias free…

Bagi yang tidak suka format FLV di Youtube, atau enggan karena kualitas gambar yang beresolusi rendah, bisa download Upin dan Ipin Episode kedua ini dibawah ini (format video : XVid). Rapid versi Free tidak bisa resume dan hanya satu slot server. Bizhat ada 7 Slot Server (lebih cepat) dan bisa Resume.

Episode 1-6 : Untuk yang belum nonton, silahkan lihat di halaman Youtube Upin dan Ipin. Atau pengen langsung download seluruh episode seri yang pertama? Klik disini… Ukuran filenya 112.82 MB dan bisa resume download di Download manager…yang ini.

Episode 7 : Tadika ==> Rapid atau Bizhat
Episode 8 : Anak Bulan ==> Rapid atau Bizhat (anak bulan dalam Bahasa Indonesia=Hilal?)Episode 9 : Adat ==> Rapid atau Bizhat
Episode 10 : Tamak ==> Rapid atau Bizhat
Episode 11 : Lailatul Qadr ==> Rapid atau Bizhat
Episode 12 : Kisah Dan Tauladan ==> Rapid atau Bizhat
Episode 13 : Sayang Kak Ros ==> Rapid
Untuk Episode 14-18 tersedia dalam format FLV. Silahkan download. Kualitasnya gak jauh berbeda dengan yang di Rapid. Ukuran file lebih kecil dan Anda bisa merubah file menjadi file video lain dengan menggunakan program video converter yang banyak tersedia di Internet! Jika ada format lain yang sudah di upload, akan saya infokan disini!
Episode 14 : Ketupat ==> YouTube atau Rapid
Episode 15 : Zakat Fitrah ==> YouTube atau Rapid
Episode 16 : Malam Syahdu ==> YouTube atau Rapid
Episode 17 : Pagi Raya ==> YouTube atau Rapid
Episode 18 : Berkat ==> YouTube atau Rapid

Bagi yang suka film animasi ini, tidak ada salahnya juga membeli merchandisenya di http://worldofgeng.com/. Tapi sayangnya, harga dalam Ringgit Malaysia. Ngomong-ngnomong, 1 RM itu berapa dollar? Kalau ada yang sudah beli, kasih tahu kualitasnya ya..!(Update tiap ada episode baru, Insya Allah setiap minggu)
Alhamdulillah Sudah semua Episode di Upload.!

Sumber : http://sekitarkita.info/ada-apa-upin-dan-ipin-setahun-kemudian.html

Bagi sahabat2 Sehati yang bermasalah dengan download internet, bisa menghub. Bang Mods.
Smoga bermanfaat dan jadi jalan amal...

Ketika Hidayah Itu Datang

Kemarin malam, adik saya sms dan bilang kalau ada temannya perempuan yang ingin memakai jilbab. Adik saya bertanya apa yang perlu disiapkan untuk pertama kalinya.
Dengan santai saya balas smsnya begini, yang pertama ya tentu harus ada jilbabnya, terus pakai bajunya gak boleh ketat dan lengan panjang dan jilbab menutup dada, gak boleh pakai celana ketat karena percuma saja kepala di tutup tapi bokong (maaf) terlihat. Gak boleh berduaan dengan seseorang yang bukan muhrimnya. he..he..
Adik saya balas sms lagi, Haa? Segitunyakah? Gak bisa ditawar lagi?
Itu dah harga mati, gak bisa ditawar lagi makanya harus benar-benar ikhlas dan tulus, kalau cuma sekedar identitas sebagai muslimah lebih baik nggak usah daripada ntar nyesal dan bongkar pasang, balas saya lagi.

Apa nggak kepanasan kalau pake jilbab kaya gitu? Tanyanya lagi.
He..he.. ternyata dia ngerti kalau jilbab yang saya rekomendasikan adalah jilbab atau kerudung ukuran minimal L seperti yang selalu saya kenakan sehari-hari.
Insyaallah nggak. Lagian sekarangkan banyak jenis jilbab atau kerudung yang bahan atau kainnya kaos yang nggak bikin panas tapi memang sih kalau nggak dicoba dulu nggak akan tau gimana enaknya pake jilbab. Sekali lagi yang penting adalah ikhlas, saya membalas smsnya sekali lagi.

Setelah itu tidak ada balasan lagi dari adik saya.
Jadi ingat dulu waktu pertama kali saya memutuskan memakai jilbab. Gara-gara teman kerja saya dari aceh yang ngomporin supaya saya dan Mbak Endang (kasir di kantor saya dulu) untuk pakai jilbab. Waktu itu dia pernah nanya kenapa saya dan mbak Endang gak kerudungan. Kami berdua kompak bilang kalau kami belum siap dan belum dapat hidayah hikss.. Beneran nih saat itu belum terpikir oleh saya untuk kerudungan. Terus teman saya tadi dengan santainya nanya kapan siapnya? Kalau besok dah gak dikasih umur lagi apa mau meninggal dalam keadaan "telanjang" tanpa jilbab? Perempuan wajib lho menutup aurat, katanya sambil tersenyum.

Saya tidak bisa berkata-kata lagi. Ya Allah, saat itu saya merasa benar-benar seperti merasakan pukulan dari segala penjuru. Tiba-tiba ada ketakutan yang muncul dikepala saya. Ketakutan akan hari kematian yang saya tidak tau kapan datangnya. Bagaimana kalau umur saya ternyata tidak sampai besok hari? Apa yang harus saya lakukan?
Kaki ini terasa tak kuat menopang tubuh saya. Langsung saya tinggalkan teman tadi sambil diiringi oleh tatapan herannya. Sampai jam kerja selesai kalimat dari teman saya tadi masih terngiang-ngiang ditelinga bahkan di rumah pun kalimatnya tadi tidak bisa saya lupakan.

Besoknya Mbak Endang menelpon saya dan nanyain apa saya memakai jilbab atau nggak. Dengan mantap saya jawab iya. Ternyata Mbak Endang juga memutuskan untuk mengenakan jilbab.
Sampai di kantor boss saya terkejut melihat saya mengenakan kerudung. Tapi dengan kenekatan saya yang berada di level tiga ratus enam puluh derajat segala ucapan dan komen saya abaikan. Begitu juga besok, besok dan besoknya lagi. Setelah tiga hari sudah tidak ada lagi komentar-komentar. Haaa… saya sudah mulai terbiasa.

Setelah bisa mengendalikan situasi maksudnya setelah saya terampil menjepit jilbab saya mulai mencoba cara-cara baru dalam penampilan jilbab. Saya bahkan sempat memakai jilbab seperti yang dilakukan oleh Inneke Koesherawati sampai-sampai adik saya bilang kalau saya seperti orang mau bunuh diri karena mengingkat kerudung di leher. Beberapa bulan kemudian saya mulai mengganti lagi model kerudung saya alasannya adalah karena agak ribet dan makan waktu lama di kamar mandi. Kali ini saya pilih yang simple saja.saya memakai kerudung ukuran s jadi nggak perlu diikat dan gak kebesaran. Pelan-pelan saya mengganti lagi ukuran kerudung menjadi lebih besar dan menutup dada.

Ahhh, semuanya berawal dari ucapan teman saya yang secara tidak sengaja telah membuat saya terpental dan merasa ketakutan luar biasa sehingga saya mengambil keputusan besar. Alhamdulillah sampai sekarang tidak ada sedikitpun penyesalan akibat dari keputusan ini.

Aku bersujud padamu Allah karena telah memberikan hidayahmu padaku.

Mohon Maaf Lahir dan Bathin

Assalamualaikum Wr. Wb.

Taqabbalallahu Minna Wa Minkum
Shiyamana Wa Shiyamakum
Taqabbalallahu Minna Wa Minkum


MINAL AIDzIN WAL FAIdZIn
Mohon Maaf Lahir dan Bathin


SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI 1426 H

Smoga Alloh menerima sgala amal ibadah, mengampuni sgala dosa, mengabulkan sgala doa, membebaskan dari api neraka dan menjadikan kita manusia yg bertaqwa.
Amieen...

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Dauroh Silaturahim Sehati 2008

Assalamu'alaikum, wr.wb.

Majelis Sehati Daarut Tauhiid Jakarta mengundang seluruh anggota, mantan anggota dan jamaah Majelis Sehati untuk mengikuti acara Dauroh Silaturahim Sehati 2008 di :

Tempat : Perkemahan Curug Cilember, Puncak
Hari / Tanggal : Sabtu-Ahad, 25-26 Oktober 2008
Acara Utama Halal Bi Halal Majelis Sehati DT Jakarta
- Kajian
- Tahajjud dan Muhasabah Alam Terbuka
- Fun Games dan Hiking

Biaya Investasi : Rp. 175.000,- (seratus tujuh puluh lima ribu rupiah), sudah termasuk transportasi, tiket masuk, sewa perlengkapan kemah (tenda, lampu, alas tidur dan sleeping bag), serta konsumsi (makan tiga kali dengan sistem kebersamaan).
Tempat terbatas hanya untuk 100 orang.
Syarat dan ketentuan :
1. Siapapun boleh mengikuti acara ini dengan usia minimal 18 tahun. Akhwat wajib berjilbab dan ikhwan dilarang merokok selama mengikuti acara dauroh.
2. Pendaftaran dapat dilakukan dengan mengirimkan SMS setelah melakukan transfer biaya investasi ke rekening:
BCA 3080065280 atas nama Ismail Satya Atmaka
Ketik : DRnama lengkapusiaikhwan/akhwatno hp/tlp
Contoh : DR Rico Atmaka 35 I 08158018156
Kirim ke 08158018156 / 98603024
3. Pendaftaran juga dapat dilakukan melalui telepon ke 08158018156 / 98603024 dengan Rico Atmaka atau ke 08159998064 / 93150090 dengan Riri Ismail, setelah transfer biaya investasi.
4. Karena tempat terbatas, peserta yang mendaftar dan melunasi biaya investasi lebih dulu, akan langsung terdaftar sebagai peserta.
5. Pendaftaran ditutup pada Kamis, 16 Oktober 2008 atau jika peserta sudah mencapai 100 orang.
6. Pembatalan hanya dapat dilakukan sebelum tanggal 16 Oktober 2008 hingga pukul 12.00 WIB. Lewat dari tanggal dan jam tersebut biaya investasi tidak dapat dikembalikan.
7. Informasi lebih lanjut, hubungi langsung tidak lewat SMS dengan Rico – 08158018156 / 98603024 atau Riri – 08159998064 / 92837428 atau Majelis Sehati – 93150090.

Perlengkapan yang harus dibawa :
a. Kaos dominasi warna putih lengan panjang dan celana/bawahan hitam.
b. Pakaian, baju hangat dan perlengkapan mandi.
c. Makanan / minuman instant tambahan.
d. Obat-obatan pribadi.
e. Dokumentasi pribadi.
f. Sandal jepit dan sandal/sepatu gunung.
g. Payung lipat dan senter/flashlight.
h. Al-Qur'an Terjemahan dan alat tulis.
i. Hadiah senilai maksimal Rp.10.000,- (bukan makanan) dibungkus kertas koran untuk acara tukar kado.

Seluruh peserta berangkat dari Daarut Tauhiid Jakarta, JL. Cipaku I / 43 pada Sabtu, 25 Oktober 2008, pukul 07.30 WIB. Mohon maaf, DT Jakarta dan Tim Majelis Sehati tidak menerima penitipan kendaraan pribadi.

Wassalamu'alaikum,wr.wb.
Rico Atmaka 08158018156 / 021-98603024 / R-021-93698493 / R-021-8412695
Koordinator Majelis Sehati Daarut Tauhiid Jakarta
YM-ID : daddy_zahirah

Jilbabku Hari Ini

Oleh Faridah

Sekali lagi kupandangi penampilanku yang baru, perasaan senang, bangga, sesal muncul satu persatu dilubuk hati ini. Entahlah…semua tampak lebih sempurna. Memang, jilbab bukanlah hal baru dalam hidupku, tapi kenyataan hari ini telah membuka mataku bahwa inilah sebenarnya busana muslimah sejati. Jilbab yang lebar menutup dada, baju longgar hingga paduan rok yang longgar pula mampu menjadikan seorang mahluk yang bernama perempuan lebih bermartabat dan menawan tanpa harus pamer kemolekan tubuhnya.

Sekali lagi aku kagum dengan diriku, “kenapa ngga’ dari dulu-dulu ya kamu kayak gini?” pertanyaan itu kulontarkan pada bayanganku dicermin. Dengan tekat yang bulat dan niat yang kuat seolah aku ingin mengatakan pada semua, bahwa mulai hari ini aku ingin menjadi muslimah yang senantiasa menjaga dirinya.

Hari ini teman-teman mengadakan acara makan bersama, akupun hadir dalam acara itu, karena aku adalah bagian dari gank mereka. Meski di antara kami hanya aku dan seorang temenku yang menggunakan jilbab. Namun jilbab itu tak ubahnya hanya kain penutup kepala bukan penutup aurat. Layaknya remaja muslim kebanyakan yang suka mengikuti tren jilbab terbaru.
Kenangan semasa disekolah menengah memang sulit untuk dilupakan. Begitu indah. Tapi bagiku itu tidak berlangsung lama karna jika aku terkenang masa itu hanya membuat aku merasa tersudut sebagai muslimah remaja yang bersekolah di madrasah, namun tak mengerti apa makna dari jilbab itu sendiri. Malu rasanya mengenang masa-masa itu, di mana aku dan teman-teman pria bebas bermain bersama tanpa ada batas. Padahal kami sudah baligh dan sudah sepatutnya menjaga diri dari melakukan hal-hal yang sia-sia.

Tidak hanya itu, setelah aku lulus madrasah. Serta merta kedua orang tuaku berniat memasukkan aku kepesantren. Tidak lain hanyalah mereka ingin agar aku tidak bergaul bebas dan dapat menambah pengetahuanku tentang agama Islam. Agama yang sudah kuanut dari kecil. Tapi lagi-lagi aku masih suka bergaul dengan teman-teman pria di banding bergaul dengan teman-teman wanita disaat-saat liburan pesantren. Lagi-lagi aku masih suka memasang jilbab dengan melilitkannya di leherku. Namun meskipun begitu aku telah istiqomah dalam memakai jilbab.

Alhamdulillah. Allah telah memberikanku teman hidup (suami) yang selalu mengingatkan aku untuk memakai jilbab yang benar-benar menutup aurat. Sejak itulah aku mulai sadar akan fungsi jilbab yang sebenarnya, yakni penutup aurat bukan sekedar penutup kepala. Kini aku sering membuka kembali buku-buku atau apapun yang berkaitan dengan indahnya menjalani kehidupan yang Islami.

Saat inilah aku dapat merasakan ternyata menggunakan pakaian yang sesuai syariat itu sangat nyaman dan menyenangkan, bahkan sangat risih ketika melihat gadis-gadis remaja yang memakai jilbab tapi pakaian mereka ketat dan mengundang syahwat. Wahai teman-teman muslimah mari kita senantiasa menjadikan jilbab sebagai penutup diri sekaligus penutup hati untuk menuju keridloan Illahi Robbi.

Jelang Ramadhan

Assalamu'alaikum wr.wb.


Sahabat-sahabat Anggota Majelis Sehati Daarut Tauhiid Jakarta, saya selaku koordinator majelis, atas nama tim Majelis Sehati, mengucapkan mohon maaf lahir dan batin.

Mari kita sambut bulan Ramadhan kali ini dengan kebeningan dan ketulusan hati. Semoga Allah meridhoi kita semua. Amin.

Wassalamu'alaikum wr.wb.
Rico Atmaka - 08158018156
Koordinator Majelis Sehati DT Jakarta
www.majelissehati.blogspot.com

8 Tips Sambut Ramadhan

Oleh: Ulis Tofa, Lc


dakwatuna.com - Ramadhan yang penuh kelimpahan kebaikan dan keutamaan, akan dapat dirasakan dan diraih ketika ilmu tentang Ramadhan dipahami dengan baik.


Bayangkan, para generasi awal Islam sangat merindukan bertemu dengan bulan suci ini. Mereka berdo’a selama enam bulan sebelum kedatangannya agar mereka dipanjangkan umurnya sehingga bertemu dengan Ramadhan. Saat Ramadhan tiba, mereka sungguh-sungguh meraih kebaikan dan keuataman Ramadhan. Dan ketika mereka berpisah dengan Ramadhan, mereka berdo’a selama enam bulan setelahnya, agar kesungguhannya diterima Allah swt. Kerinduan itu ada pada diri mereka, karena mereka sadar dan paham betul keutamaan dan keistimewaan Ramadhan.


Bagaimana menyambut bulan Ramadhan?


Berikut kami hadirkan :


1. Berdoa agar Allah swt. memberikan umur panjang kepada kita sehingga kita berjumpa dengan bulan Ramadhan dalam keadaan sehat. Dengan keadaan sehat, kita bisa melaksanakan ibadah secara maksimal: Puasa, shalat, tilawah, dan dzikir. Dari Anas bin Malik r.a. berkata, bahwa Rasulullah saw. apabila masuk bulan Rajab selalu berdoa, ”Allahuma bariklana fii rajab wa sya’ban, wa balighna ramadan. Ya Allah, berkahilah kami pada bulan Rajab dan Sya’ban, dan sampaikan kami ke bulan Ramadan.” (HR. Ahmad dan Tabrani)


2. Pujilah Allah swt. karena Ramadhan telah diberikan kembali kepada kita. Imam An Nawawi dalam kitab Adzkar-nya berkata: ”Dianjurkan bagi setiap orang yang mendapatkan kebaikan dan diangkat dari dirinya keburukan untuk bersujud kepada Allah sebagai tanda syukur; dan memuji Allah dengan pujian yang sesuai dengan keagungannya.” Dan di antara nikmat terbesar yang diberikan Allah swt. kepada seorang hamba adalah ketika dia diberikan kemampuan untuk melakukan ibadah dan ketaatan.


3. Bergembira dengan datangannya bulan Ramadhan. Rasulullah saw. selalu memberikan kabar gembira kepada para sahabatnya setiap kali datang bulan Ramadhan: “Telah datang kepada kalian bulan Ramadhan, bulan yang penuh berkah. Allah telah mewajibkan kepada kalian untuk berpuasa. Pada bulan itu Allah membuka pintu-pintu surga dan menutup pintu-pintu neraka.” (HR. Ahmad).


4. Rencanakan agenda kegiatan harian untuk mendapatkan manfaat sebesar mungkin dari bulan Ramadhan. Ramadhan sangat singkat, karena itu, isi setiap detiknya dengan amalan yang berharga, yang bisa membersihkan diri, dan mendekatkan diri kepada Allah swt.


5. Kuatkan azam, bulatkan tekad untuk mengisi waktu-waktu Ramadhan dengan ketaatan. Barangsiapa jujur kepada Allah swt., maka Allah swt. akan membantunya dalam melaksanakan agenda-agendanya dan memudahnya melaksanakan aktifitas-aktifitas kebaikan. “Tetapi jikalau mereka benar terhadap Allah, niscaya yang demikian itu lebih baik bagi mereka.” Muhamad:21.


6. Pahami fiqh Ramadhan. Setiap mukmin wajib hukumnya beribadah dengan dilandasi ilmu. Kita wajib mengetahui ilmu dan hukum berpuasa sebelum Ramadhan datang agar amaliyah Ramadhan kita benar dan diterima oleh Allah swt. “Tanyakanlah kepada orang-orang yang berilmu, jika kamu tiada mengetahu.” Al-Anbiyaa’ ayat 7.


7. Kondisikan qalbu dan ruhiyah kita dengan bacaan yang mendukung proses tadzkiyatun-nafs –pemberishan jiwa-. Hadiri majelis ilmu yang membahas tentang keutamaan, hukum, dan hikmah puasa. Sehingga secara mental, dan jiwa kita siap untuk melaksanakan ketaatan kepada Allah swt. di bulan Ramadhan.


8. Tinggalkan dosa dan maksiat. Isi Ramadhan dengan membuka lembaran baru yang bersih. Lembaran baru kepada Allah, dengan taubat yang sebenarnya taubatan nashuha. “Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman, supaya kamu beruntung.” An-Nur:31. Lembaran baru kepada Muhammad saw., dengan menjalankan sunnah-sunnahnya dan melanjutkan risalah dakwahnya. Kepada orang tua, istri-anak, dan karib kerabat, dengan mempererat hubungan silaturrahim. Kepada masyarakat, dengan menjadi orang yang paling bermanfaat bagi mereka. Sebab, “Manusia yang paling baik adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain.”  


Semoga Allah swt. memanjangkan umur kita sehingga berjumpa dengan Ramadhan. Dan selamat meraih kebaikan-kebaikannya. Amin ya Rabbana. Allahu a’lam (io)

Pendaftaran Wisata Ta'aruf Sehati Ramadhan ditutup 14 Agustus 2008

Assalamu’alaikum, Wr.Wb.

Bersilaturahim, Berwisata, Berilmu

Sahabat-sahabat, Majelis Sehati Daarut Tauhiid Jakarta, menyelenggarakan Wisata Ta’aruf Sehati Ramadhan 1429 H ke Daarut Tauhiid Bandung yang Insya Allah diselenggarakan pada:

Sabtu-Ahad, 6-7 September 2008,

Biaya investasi : Rp. 350.000,- (tiga ratus lima puluh ribu rupiah) per orang

Pendaftaran dibuka setiap hari kerja pukul 14.00 – 17.00 WIB mulai Ahad, 15 Juli 2008 dan ditutup pada Sabtu, 14 Agustus 2008. Kecuali setiap Kamis, dibuka hingga pukul 20.00 WIB.

Acara ini terbuka untuk umum.

Dengan syarat-syarat sebagai berikut :

  1. Peserta usia minimal 18 tahun dan terbuka untuk siapa saja dengan niat utama berilmu.

  1. Peserta berdomisili di Jakarta dan sekitarnya.

  1. Pendaftaran dapat datang langsung ke Daarut Tauhiid Jakarta, Jl. Cipaku I/43, dekat pasar Santa, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

  1. Pendaftaran juga dapat dilakukan dengan mengirimkan SMS ke 08158018156 / 08159998064, ketik :

WISTA Nama Lengkap no tlp/hpJenis kelamin L/P Usia

Contoh : WISTA Asri Nurindah P 33

Pendaftaran juga dapat melalui e-mail ke rico_atmaka@yahoo.com atau ke sehati.dtjakarta@yahoo.com, dengan mencantumkan nama lengkap, usia, jenis kelamin, alamat dan no HP/Telpon dengan subyek : DAFTAR WISTA.

Khusus pendaftar lewat SMS dan E-mail akan dihubungi untuk cara pembayaran biaya investasi.

  1. Informasi lebih lanjut hubungi secara langsung (tidak lewat SMS) ke Rico Atmaka 08158018156 / 021-98603024 atau Majelis Sehati DT Jakarta – 021-93150090 atau 021-7235255.

Acara :

  1. Berangkat dari DT Jakarta pukul 07.00 pada Sabtu, 6 September 2008.

  2. Kajian bersama Tim Ust. DT Jakarta dan Bandung, tahajjud, muhasabah, ta'aruf dan silaturahim.

  3. Pulang ke DT Jakarta pada Ahad, 7 September 2008 pukul 14.00 WIB.

Syarat Pembatalan Keberangkatan Wisata Ta’aruf Majelis Sehati Sabtu-Ahad, 6-7 September 2008

  1. Pembatalan keberangkatan sebelum tanggal 10 Agustus 2008 hingga pukul 12.00 WIB, biaya Wisata Ta’aruf dikembalikan sepenuhnya, 100%.

  1. Pembatalan keberangkatan antara tanggal 11 – 24 Agustus 2008, biaya investasi Wisata Ta'aruf dikembalikan Rp. 150.000,- (seratus lima puluh ribu rupiah). Biaya akan dikembalikan lewat transfer atau diambil langsung pada Ahad, 24 Agustus 2008 hingga pukul 12.00 WIB. Pengambilan biaya yang batal berangkat harus pada tanggal dan jam yang telah ditentukan. Jika lewat, akan dikenakan pembatalan butir 3. Pembatalan keberangkatan dapat dilakukan lewat telpon langsung (tidak lewat SMS) ke 08158018156 dengan Rico Atmaka.

  1. Pembatalan keberangkatan dari tanggal 25 Agustus 2008 hingga saat keberangkatan pada Sabtu, 6 September 2008, biaya Wisata Ta’aruf dikembalikan 0%. Pembatalan keberangkatan dapat dilakukan lewat telpon langsung (tidak lewat SMS) ke 08158018156 dengan Rico Atmaka. Peserta yang batal berangkat boleh digantikan orang lain dengan jenis kelamin sama. Seluruh peserta wajib hadir pada pengarahan Wisata Ta'aruf Sehati, Ahad 31 Agustus 2008 pukul 10.00 WIB - selesai.

Wassalamu’alaikum,wr.wb

Rico Atmaka – 08158018156 / 021-98603024 / R-02193698493 atau 021-8412695

Koordinator Majelis Sehati

Daarut Tauhiid Jakarta

HotLine Majelis Sehati – 93150090

www.majelissehati.blogspot.com

Info Muslimah Center DT

Untuk lebih jelas, please klik this picture

Jadwal Masjid DT Jakarta bulan Agust2008

- klik this picture for lebih jelas -

Mampukah Kita Membalas Cintanya

Oleh Muhammad Fatih

Suatu ketika ada seorang anak yang sangat benci kepada ibunya. Begitu besar kebencian yang dirasakannya terhadap ibunya. Bukan karena ibunya orang yang jahat dan tidak perhatian kepadanya. Tapi semata karena Mata sang ibu cacat sebelah. Ketika sekolah dasar sang anak sering di ejek teman-temannya dengan sebutan anak si buta.


Pernah suatu ketika si Ibu memanggil dan tersenyum kepadanya ketika dia sedang berkumpul dengan temannya. Bukan sebuah senyum yang di dapatkan ibu dari sang anak tapi sebuah sumpah serapah yang dilontarkan si anak. Sang anak berkata di depan ibunya bahwa dia benci punya ibu buta, dia ingin ibunya mati saja.


Tahun dan bulan berganti sang anak telah memiliki keluarga sendiri, selama itu dia tidak lagi pernah bertemu ibunya, karena sejak SMA dia sudah tidak mau tinggal dengan ibunya. Suatu kali sang ibu berkunjung ke rumah anaknya yang ia tahu dari para tetangganya. Ketika sang ibu berada di depan pintu sang anak bukan mempersilahkan masuk tapi malah mengusir dengan cacian dan makian. Sang ibu hanya terdiam dan meninggalkan lokasi dengan wajah sedih.

Suatu ketika sang ibu jatuh sakit dan akhirnya meninggal. Para tetangga mengabarkan pada sang anak. Sang anak tidak merasa sedih sama sekali dengan kepergian ibunya, sampai seorang tetangga memberikan sepucuk surat dari sang ibu kepada anaknya.


Dalam suratnya ibunya hanya mengatakan maaf jika selama ini membuatnya malu. Ibunya juga menceritakan mengapa matanya cacat sebelah. Ketika usia 3 tahun sang anak terjatuh ketika bermain sehingga menyebabkan kebutaan sebelah pada matanya. Karena tidak ingin sang anak buta sebelah maka sang Ibu memberikan matanya untuk anak tercintanya. Dia tidak perduli harus kehilangan sebelah matanya asalkan sang buah hati dapat menjalani kehidupan ini dengan normal.

Di akhir surat sang ibu mengatakan bahwa dia begitu mencintai sang anak dan ingin sekali memeluk erat sang anak sebagaimana dulu ia memeluk erat sang anak yang tergolek lemah ketika terjatuh. Tercekat kerongkongan sang anak ketika membaca, tak kuasa butiran air mengalir dari sudut-sudut matanya, dadanya sesak dipenuhi perasaan haru dan bersalah teramat dalam.


Saudaraku, tidakkah kita sadar bahwa salah satu anugerah terbesar yang Allah berikan adalah ketika kita diberikan orang tua. Mungkin banyak di antara kita yang terkadang malu memiliki orang tua yang penampilan fisiknya tidak lagi menarik. Kita begitu malu ketika harus menggandeng tangan ibu kita saat berada di antara teman-teman kita, kita begitu kesal jika ibu atau ayah kita tidak menuruti keinginan kita. Kita terasa berat untuk mengulang kata yang kadang tidak terdengar jelas oleh orang tua kita karena pendengaran mereka telah berkurang. Kita begitu malu ketika harus menerima kenyataan bahwa orang tua kita bukanlah orang yang sempurna, melainkan hanya seorang yang ringkih tubuhnya, lusuh penampilannya dan tidak memiliki sesuatu yang di banggakan.

Tapi tidakkah kita ingat saudaraku bahwa mereka tak pernah malu menjadi petugas kebersihan yang selalu beregelut dengan sampah hanya karena ingin melihat kita bersekolah sebagaimana anak-anak lainnya. Mereka tidak pernah malu menjadi pedagang kaki lima yang kadang harus berlari tersengal-sengal karena dikejar keamanan kota demi untuk membelikan kita jajanan sebagaimana anak-anak lainnya. Mereka tidak pernah peduli dengan kesehatannya dan terus bekerja membanting tulang demi menafkahi kehidupan kita. Mereka tidak pernah bosan mengulang-ulang kata agar kita pandai bicara. Mereka dengan sabar menjawab pertanyaan-pertanyaan kita, walaupun kita kerap menanyakan hal yang sama.


Bukankah ringkih tubuh mereka karena begitu kerasnya mereka berjuang agar kita dapat hidup lebih baik dari mereka. Bukankah lusuh penampilan mereka karena mereka terlalu sibuk memikirkan iuran sekolah dan kebutuhan hidup kita lainnya.

Mungkin orang tua kita adalah orang tua yang tidak sempurna, orang tua yang memiliki berbagai macam kekurangan. Mungkin bahasa mereka dalam mengungkapkan cintanyapun tidak sepenuhnya kita pahami. Tapi yakinlah bahwa di antara doa-doa panjangnya, sebagian besar adalah doa untuk kebaikan kita. Disetiap peluh keringatnya semata-mata hanya untuk melihat kita bahagia. Di antara amarah dan larangannya adalah bentuk perwujudan cintanya pada kita.

Saudaraku mumpung waktu itu belum tiba, waktu di mana kita hanya bisa menangis penuh sesal di makamnya karena selama hidupnya kita hanya menyusahkannya dan tidak pernah membuatnya bahagia. Waktu di mana kita tidak bisa memeluk erat tubuh ringkihnya yang penuh kehangatan cinta. Waktu ketika semuanya telah terlambat.


Datanglah saudaraku, datanglah kepadanya saat ini seraya mencium dengan takzim punggung tangannya, datanglah dengan senyum merekah dan tutur kata yang lemah lembut. Datanglah dengan lirih berbisik bahwa kita begitu mencintainya. Karena bukan dunia dan isinya yang membuat mereka bahagia, tapi bakti kitalah yang membuat senyum bahagia mereka merekah.

Allahummagfirli waliwali dayya warhamhuma kama rabbayani shagirah.

Surat Sederhana untuk Suamiku

Oleh Nely Dyahwathi

Suamiku, satu bulan sudah berlalu. Masih teringat jelas di dalam memori otakku detik-detik bahagia itu. Detik di mana malaikatpun ikut mendoakan kita. Detik di mana gerbang kebahagiaan akan kita lewati dengan ikatan perjanjian yang kuat. Mahligai akan kita bangun dengan kekuatan cinta. Mahligai yang meski sederhana, namun kokoh dan meneduhkan. Engkau sebagai raja yang arif dan perkasa melindungi dari setiap serangan. Dan aku adalah ratu yang lembut, senantiasa memberi cinta dan kedamaian serta menjaga singgasana kita.


Suamiku, satu bulan kita lalui penuh kebahagiaan. Namun sayang, kita tidak boleh berbangga diri. Jalan di depan kita masih panjang. Satu bulan hanya masa perkenalan, seperti halnya bunga krisan yang beradaptasi di lingkungan barunya.


Satu bulan hanya masa yang singkat, karena sepanjang usia kita pun takkan bisa benar-benar mengenal dua pribadi yang berbeda. Satu bulan hanya titik awal kita memulai perjalanan ini. Ingatlah suamiku, perjalanan kita nantinya tidak selalu semulus yang kita rencanakan. Akan banyak kejutan dari-Nya yang bisa membuat kita tersenyum, tertawa, menangis, bahkan terluka. Namun, jangan sampai gentar suamiku sayang. Tetaplah tegar dan kuat menghadapinya. Karena kita kan selalu bersama, berusaha bersabar dan mengambil hikmah di setiap kejutan itu.


Ingatkah engkau sayangku. Nasehat bijak dari orang tua kita? Beliau tak lebih tinggi pendidikannya dari kita. Namun, mereka telah melalui perjalanan yang panjang. Telah banyak bunga dan duri yang mereka temui. Dan pastinya, mereka lebih banyak mengambil hikmahnya. Maka suamiku, mari kita renungkan nasehat tersebut. Sama-sama kita perbanyak bekal dalam perjalanan panjang kita.


Sayang, aku ingin selalu menjadi bidadari untukmu. Tidak hanya di dunia sekarang, tapi juga sampai ke surga Allah kelak. Maka, tak akan mudah seperti yang ku bayangkan untuk mencapainya. Dinda juga perlu bantuan dan dukunganmu, wahai suamiku. Ingatkanlah dengan tegas setiap kesalahanku namun dengan kelembutanmu. Karena isterimu ini hanyalah tulang rusuk mu yang bengkok. Jangan kau paksakan meluruskannya, karena ia akan patah. Tapi jangan juga kau biarkan karena ia akan selamanya bengkok. Bimbinglah isterimu ini untuk meraih ridho dari mu dan terutama ridho dari Allah.


Ketahuilah suamiku, aku hanyalah manusia biasa yang jauh dari sempurna. Begitu juga dengan dirimu. Aku hanya wanita yang bisa rapuh. Begitu juga engkau hanya lelaki biasa yang bisa menjadi khilaf. Kita hanya pribadi yang mempunyai ego masing-masing. Kita bisa mengajukan semua logika untuk merancang masa depan surga kita. Namun, kita tidak berdaya dengan kuasa-Nya. Hanya kekuatan doa lah yang bisa membantu kita. Hanya kesederhanaan pemikiran kita tentang sabar dan syukur yang bisa menyelamatkan kita.


Jangan pernah takut sayang, jika suatu saat badai datang menerjang kapal kita. Aku kan selalu mendampingimu melawan badai itu. Luruskan arah dan kembangkan layar, aku kan membantumu dengan kompas penunjuk arah yang benar. Tetaplah tabah menghadapinya karena badai itu kan mendewasakan kita hingga nantinya kita sampai ke pulau impian itu. Karena Allah tidak akan menguji kita di luar kesanggupan kita. Yakinlah akan ada terang setelah gelap malam. Kuatkanlah desain kapal kita agar anak-anak kita nantinya tetap aman di dalamnya meski kita menghadapi goncangan. Persiapkanlah untuk mereka pendidikan akhlak yang terbaik sehingga mereka bisa meguhkan perjuangan kita dan menguatkan dengan doa.


Tak banyak lagi kata-kata yang bisa kutuangkan dalam surat ini, suamiku. Karena kata takkan cukup menceritakan tiap hal yang akan kita temui. Hanya sebait puisi kesayanganmu yang bisa kuselipkan di akhir surat ini.
”Aku ingin mencintaimu dengan sederhana. Dengan kata yang tak sempat disampaikan kayu kepada api yang menjadikannya abu. Aku ingin mencintaimu dengan sederhana. Dengan isyarat yang tak sempat disampaikan awan kepada hujan yang menjadikannya tiada.” (Sapardi Djoko Damono)


Sekian surat dari ku untukmu suamiku. Kutitipkan doa di dalam surat ini, dan akan kkirim dengan penuh cinta kasih sayang hanya untukmu.

Dari wanita tak sempurna yang sedang belajar menjadi perhiasan dunia untukmu, sebagai isteri sholeha.

Bumi Allah, tepat satu bulan pernikahan kita

Ucapan Selamat dan Terima Kasih

Assalamu'alaikum wr.wb.

Sahabat-sahabat, saya mewakili Tim Majelis Sehati Daarut Tauhiid Jakarta, mengucapkan selamat atas bergabungnya sahabat-sahabat dengan Majelis Sehati, baik sebagai Anggota Baru Angkatan 8 maupun yang mendaftar ulang. Terima kasih atas kesediaan sahabat-sahabat untuk bergabung dalam majelis ilmu, Majelis Sehati DT Jakarta.

Bagi sahabat-sahabat yang belum sempat melakukan pendaftaran, Insya Allah, Majelis Sehati akan membuka kembali pendaftaran untuk Angkatan 9 pada Ahad, 4 Januari 2009.

Terus berjuang menegakkan agama Allah saudara-saudaraku, dan teruslah berilmu hingga ajal menjemput. Semoga Allah merahmati kita dan mengampuni segala dosa kita. Amin Ya Robbal 'Alamin.

Jazakumullah khoiron katsiiroo
Wassalamu'alaikum,wr.wb.

Rico Atmaka - 08158018156
YM ID : daddy_zahirah
Koordinator Majelis Sehati
Daarut Tauhiid Jakarta
www.majelissehati.blogspot.com

Menjadi Ibu Rumah Tangga, Berani ?

Oleh Bayu Gawtama

Seorang sahabat mengungkapkan rencananya untuk mengundurkan diri dari perusahaan tempat kerjanya. Ia merasa tidak takut meninggalkan karirnya yang sudah belasan tahun dirintisnya dari bawah. “sayang juga sebenarnya, dan ini merupakan pilihan yang berat, terlebih ketika saya merasa sudah berada di puncak karir, ” ujarnya.

Lalu ke mana setelah resign? “yang ada di pikiran saya saat ini hanya satu, menjadi ibu rumah tangga. Sudah terlalu lama saya meninggalkan anak-anak di rumah tanpa bimbingan maksimal dari ibunya. Saya sering terlalu lelah untuk memberi pelayanan terbaik untuk suami. Bahkan sebagai bagian dari masyarakat, saya sangat sibuk sehingga hanya sedikit waktu untuk bersosialisasi dengan tetangga dan warga sekitar”

Tapi, ibu nampaknya masih ragu? “bukan ragu. Saya hanya perlu menata mental sebelum benar-benar mengambil langkah ini”.

“Rasanya masih malu jika suatu saat bertemu dengan teman-teman sejawat atau rekan bisnis. Saya belum menemukan jawaban yang pas saat mereka bertanya, “sekarang Anda cuma jadi ibu rumah tangga?”

Saya tersenyum mendengarnya, mencoba memahami kesesakan benaknya saat itu. Teringat saya dengan seorang sahabat lama yang saat di sebuah forum wanita karir di Jerman lantang menjawab, “profesi saya ibu rumah tangga, jika di antara para hadirin ada yang mengatakan bahwa ibu rumah tangga bukan profesi, saya bisa menjelaskan secara panjang lebar betapa mulianya profesi saya ini dan tidak cukup waktu satu hari untuk menjelaskannya”.

Luar biasa. Sekali lagi luar biasa. Saya harus hadiahkan acungan jempol melebihi dari yang saya miliki untuk sahabat yang satu ini. Saya tuturkan kisah ini kepada sahabat yang sedang menata hati meyakinkan diri untuk benar-benar menjadi ibu rumah tangga, bahwa ia takkan pernah menyesali pilihannya itu. Kelak ia akan menyadari bahwa langkahnya itu adalah keputusan terbaik yang pernah ia tetapkan seumur hidupnya.

Naluri setiap wanita adalah menjadi ibu. Adakah wanita yang benar-benar tak pernah ingin menjadi ibu? Percayalah, pada fitrahnya wanita akan lebih senang memilih berada di rumah mendampingi perkembangan putra-putrinya dari waktu ke waktu. Menjadi yang pertama melihat si kecil berdiri dan menjejakkan langkah pertamanya. Ia tak ingin anaknya lebih dulu bisa berucap “mbak” atau “bibi” ketimbang ucapan “mama”. Tak satupun ibu yang tak terenyuh ketika putra yang dilahirkan dari rahimnya lebih memilih pelukan baby sitter saat menangis mencari kehangatan.

Ibulah yang paling mengerti memberikan yang terbaik untuk anaknya, karena ia yang tak henti mendekapnya selama dalam masa kandungan. Sebagian darahnya mengalir di tubuh anaknya. Ia pula yang merasakan perih yang tak tertahankan ketika melahirkan anaknya, saat itulah kembang cinta tengah merekah dan binar mata ibu menyiratkan kata, “ini ibu nak, malaikat yang kan selalu menyertaimu”. Cintapun terus mengalir bersama air kehidupan dari dada sang ibu, serta belai lembut dan kecupan kasih sayang yang sedetik pun takkan pernah terlewatkan.

Ibu akan menjadi apapun yang dikehendaki. Pemberi asupan gizi, pencuci pakaian, tukang masak terhebat, perawat di kala sakit, penjaga malam yang siap siaga, atau pendongeng yang lucu. Kadang berperan sebagai guru, kadang kala jadi pembantu. Jadi apapun ibu, semuanya dilakukan tanpa bayaran sepeserpun alias gratis.

***
Sahabat, bukan malu atau bingung saat harus berhadapan dengan rekan bisnis. Katakan dengan bangga baru sebagai ibu rumah tangga. Sebab sesungguhnya, mereka pun sangat ingin mengikuti jejak sahabat, hanya saja mereka belum mengambil keputusan seperti sahabat. Tersenyumlah karena anak-anak pun bangga dengan langkah terbaik ibunya. –Gaw, 2008-

Jihad Ibu

Rasulullah SAW bersabda, ''Setiap jerih payah istri di rumah sama nilainya dengan jerih payah suami di medan jihad.'' (HR Bukhari dan Muslim).
Pada dasarnya, Islam telah memberikan keistimewaan kepada para istri untuk tetap berada di rumahnya. Untuk mendapatkan surga-Nya kelak, para istri cukup berjuang di rumah tangganya dengan ikhlas. Tetesan keringat mereka di dapur dinilai sama dengan darah mujahid di medan perang.

Menjadi ibu rumah tangga kedengarannya memang sepele dan remeh, hanya berkecimpung dengan urusan rumah dari A-Z, namun siapa sangka banyak sekali kebaikan dan hikmah yang dapat diperoleh. Ibulah yang mengambil porsi terbesar dalam pembentukan pribadi sebuah generasi.

Pertumbuhan suatu generasi bangsa pertama kali berada di buaian para ibu. Di tangan ibu pula pendidikan anak ditanamkan dari usia dini, dan berkat keuletan dan ketulusan ibu jualah bermunculan generasi-generasi berkualitas dan bermanfaat bagi bangsa dan agama.

Dalam Islam, ini adalah tugas besar, namun sangat mulia dan akan dipertanggungjawabk an di akhirat. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW, ''Seorang istri pemimpin di rumah suaminya dan dia bertanggung jawab atas kepemimpinannya. '' (HR Bukhari dan Muslim).

Sayangnya, kebanyakan wanita modern saat ini tidak menyukai aktivitas rumah tangga. Mereka lebih bangga bekerja di luar rumah karena beranggapan tinggal di rumah identik dengan ketidakmandirian dan ketidakberdayaan ekonomi. Maka, jadilah peran ibu di rumah dianggap rendah, dan tidak sedikit ibu rumah tangga yang malu-malu ketika ditanya apa pekerjaannya.

Meskipun seorang wanita tidak bekerja setelah lulus sarjana, ilmunya tidak akan sia-sia, sebab ia akan menjadi ibu sekaligus pendidik bagi anak-anaknya. Kebiasaan berpikir ilmiah yang ia dapatkan dari proses belajar di bangku kuliah itulah yang akan membedakannya dalam mendidik anak. Seorang ibu memang harus cerdas dan berkualitas, sebab kewajiban mengurus anak tidak sebatas memberi makan.

Ia harus mampu merawat dan mendidik anak-anaknya dengan benar, penuh kasih sayang, kesabaran, menempanya dengan nilai dan norma agama agar sang anak mampu menghindar dari pengaruh lingkungan dan kemajuan teknologi yang merusak akal dan akhlaknya. Hal itu hanya dapat dilakukan oleh seorang ibu yang cerdas. (Siti Yuliati )

Sumber: republika

Kajian Majelis Sehati & Acara Pemotretan Pasangan Sehati

Assalamu'alaikum, Wr. Wb.

Kajian Majelis Sehati

Sahabat-sahabat pencari ilmu yang dirahmati Allah, silakan hadir pada kajian Majelis Sehati yang diselenggarakan pada :
Ahad, 6 Juli 2008, pukul 12.00 - 15.00 WIB
di Mesjid Daarut Tauhiid Jakarta, Jl. Cipaku I/43, dekat pasar Santa,
Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Tema : Mengungkap Keajaiban Al-Qur'an bersama Ust. Agus Suryaman.

Kajian ini terbuka bagi siapa saja yang ingin berilmu dan tidak dipungut biaya apapun. Jazakumullah khoiron katsiiroo.

Acara Pemotretan Pasangan Sehati

Sahabat-sahabat yang dimuliakan Allah, Majelis Sehati Daarut Tauhiid Jakarta mengundang seluruh pasangan suami istri Sehati untuk hadir pada acara foto per pasangan yang Insya Allah diselenggarakan pada :

Hari : Ahad, 6 Juli 2008
Pukul : 09.00-11.30 WIB
Tempat : Daarut Tauhiid Jakarta Cipaku
Biaya : Infaq Seikhlasnya.

Acara Tambahan Temu Kangen Pasangan Sehati DT Jakarta

Syarat-syarat :

  1. Pasangan suami istri atau salah satunya merupakan mantan anggota Majelis Sehati DT Jakarta.
  2. Melakukan konfirmasi kehadiran lewat SMS ke 08158018156 / 08159998064 dengan mengetik :

HADIRNama Panggilan Suami+Nama Panggilan Istri

Contoh : HADIR Ari+Sri

3. Konfirmasi kehadiran paling lambat diterima pada Rabu 2 Juli 2008 hingga pukul 15.00.WIB.
4. Boleh membawa anak-anak untuk berfoto bersama.
5. Mohon dapat hadir tepat waktu, karena pemotretan akan dihentikan tepat pukul 11.30.
6. Bagi pasangan yang memiliki waktu luang, akan diadakan foto bersama seluruh pasangan pada pukul 12.30.

Mohon bantuan pemberitahuan ini dapat disebarluaskan kepada pasangan Sehati lainnya. Jazakumullah khoiron katsiiroo.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Rico Atmaka – 08158018156 / 02198603024 / 02193698493 / 02193150090
Koordinator Majelis Sehati DT Jakarta

10 wasiat Rasulullah kepada putrinya


eramuslim - Dear ukhti-ukhtiku yang kucintai karena Allah, apa kabar iman-mu hari ini? Semoga Allah Yang Maha Indah selalu memberi keindahan padamu dan melindungimu dari segala keburukan
Ukhti-ukhtiku yang kucintai karena Allah, sebaik2 perhiasan dunia adalah wanita sholehah. Dan "perkara yang pertama kali ditanyakan kepada seorang wanita pada hari kiamat nanti, adalah mengenai sholat lima waktu dan ketaatannya terhadap suami." (HR.Ibnu Hibbab dari Abu Hurairah)

Ukhti-ukhtiku, Pagi ini aku membaca sebuah buku didalamnya terdapat 10 wasiat Rasulullah kepada putrinya Fathimah binti Rasulillah.
Sepuluh wasiat yang beliau sampaikan merupakan mutiara yang termahal nilainya, bila kemudian dimiliki oleh setiap istri sholehah. Wasiat tsb adl:

1. Ya Fathimah, kepada wanita yang membuat tepung untuk suami dan anak-anaknya, Allah pasti akan menetapkan kebaikan baginya dari setiap biji gandum, melebur kejelekan dan meningkatkan derajat wanita itu.

2. Ya Fathimah, kepada wanita yang berkeringat ketika menumbuk tepung untuk suami dan anak-anaknya, niscaya Allah menjadikana dirinya dengan neraka tujuh tabir pemisah

3. Ya Fathimah, tiadalah seorang yang meminyaki rambut anak-anaknya lalu menyisirnya dan mencuci pakaiannya, melainkan Allah akan menetapkan pahala baginya seperti pahala memberi makan seribu org yang kelaparan dan memberi pakaian seribu orang yang telanjang

4. Ya Fathimah, tiadalah wanita yang menahan kebutuhan tetangganya, melainkan Allah akan menahannya dari minum telaga kautsar pada hari kiamat nanti.

5. Ya Fathimah, yang lebih utama dari seluruh keutamaan di atas adalah keridhoaan suami terhadap istri. Andaikata suamimu tidak ridho kepadamu, maka aku tidak akan mendoakanmu. Ketahuilah wahai Fathimah, kemarahan suami adalah kemurkaan Allah

6. Ya Fathimah, apabila wanita mengandung, maka malaikat memohonkan ampunan baginya, dan Allah menetapkan baginya setiap hari seribu kebaikan serta melebur seribu kejelekan. Ketika wanita merasa sakit akan melahirkan, Allah menetapkan pahala baginya sama dengan pahala para pejuang di jalan Allah. Jika dia melahirkan kandungannya, maka bersihlah dosa-dosanya seperti ketika dia dilahirkan dari kandungan ibunya. Bila meninggal ketika melahirkan, maka dia tidak akan membawa dosa sedikitpun. Didalam kubur akan mendapat pertamanan indah yang merupakan bagian dari taman sorga. Dan Allah memberikan pahala kepadanya sama dengan pahala seribu orang yang melaksanakan ibadah haji dan umrah, dan seribu malaikat memohonkan ampunan baginya hingga hari kiamat.

7. Ya Fathimah, tiadalah wanita yang melayani suami selama sehari semalam dengan rasa senang serta ikhlas, melainkan Allah mengampuni dosa-dosanya serta memakaikan pakaian padanya di hari kiamat berupa pakaian yang serba hijau, dan menetapkan baginya setiap rambut pada tubuhnya seribu kebaikan. Dan Allah memberikan kepadanya pahala seratus kali beribadah haji dan umrah.

8. Ya Fathimah, tiadalah wanita yang tersenyum di hadapan suami, melainkan Allah memandangnya dengan pandangan penuh kasih.

9. Ya Fathimah, tiadalah wanita yang membentangkan alas tidur untuk suami dengan rasa senang hati, melainkan para malaikat yang memanggil dari langit menyeru wannita itu agar menyaksikan pahala amalnya, dan Allah mengampuni dosa-dosanya yang telah lalu dan yang akan datang.

10. Ya Fathimah, tiadalah wanita yang meminyaki kepala suami dan menyisirnya, meminyaki jenggot dan memotong kumisnya, serta memotong kukunya, melainkan Allah memberi minuman arak yang dikemas indah kepadanya yang didatangkan dari sungai2 sorga. Allah mempermudah sakaratul-maut baginya, serta kuburnya menjadi bagian dari taman sorga. Dan Allah menetapkan baginya bebas dari siksa neraka serta dapat melintasi shirathal-mustaqim dengan selamat.
TV OnLine
This text will be replaced

"Hot News" "Ya Tuhanku, jadikanlah aku dan anak cucuku orang-orang yang tetap mendirikan shalat, ya Tuhan kami perkenankanlah doaku. Ya Tuhan kami berikanlah ampunan kepadaku dan kepada kedua ibu bapakku dan sekalian orang-orang mukmin pada hari terjadinya hisab (hari kiamat)" (QS. Ibrâhîm: 41-42)