Tausiah Teh Nini "Lima Kiat Datangkan Jodoh"

Jelang Ramadhan

Assalamu'alaikum wr.wb.


Sahabat-sahabat Anggota Majelis Sehati Daarut Tauhiid Jakarta, saya selaku koordinator majelis, atas nama tim Majelis Sehati, mengucapkan mohon maaf lahir dan batin.

Mari kita sambut bulan Ramadhan kali ini dengan kebeningan dan ketulusan hati. Semoga Allah meridhoi kita semua. Amin.

Wassalamu'alaikum wr.wb.
Rico Atmaka - 08158018156
Koordinator Majelis Sehati DT Jakarta
www.majelissehati.blogspot.com

8 Tips Sambut Ramadhan

Oleh: Ulis Tofa, Lc


dakwatuna.com - Ramadhan yang penuh kelimpahan kebaikan dan keutamaan, akan dapat dirasakan dan diraih ketika ilmu tentang Ramadhan dipahami dengan baik.


Bayangkan, para generasi awal Islam sangat merindukan bertemu dengan bulan suci ini. Mereka berdo’a selama enam bulan sebelum kedatangannya agar mereka dipanjangkan umurnya sehingga bertemu dengan Ramadhan. Saat Ramadhan tiba, mereka sungguh-sungguh meraih kebaikan dan keuataman Ramadhan. Dan ketika mereka berpisah dengan Ramadhan, mereka berdo’a selama enam bulan setelahnya, agar kesungguhannya diterima Allah swt. Kerinduan itu ada pada diri mereka, karena mereka sadar dan paham betul keutamaan dan keistimewaan Ramadhan.


Bagaimana menyambut bulan Ramadhan?


Berikut kami hadirkan :


1. Berdoa agar Allah swt. memberikan umur panjang kepada kita sehingga kita berjumpa dengan bulan Ramadhan dalam keadaan sehat. Dengan keadaan sehat, kita bisa melaksanakan ibadah secara maksimal: Puasa, shalat, tilawah, dan dzikir. Dari Anas bin Malik r.a. berkata, bahwa Rasulullah saw. apabila masuk bulan Rajab selalu berdoa, ”Allahuma bariklana fii rajab wa sya’ban, wa balighna ramadan. Ya Allah, berkahilah kami pada bulan Rajab dan Sya’ban, dan sampaikan kami ke bulan Ramadan.” (HR. Ahmad dan Tabrani)


2. Pujilah Allah swt. karena Ramadhan telah diberikan kembali kepada kita. Imam An Nawawi dalam kitab Adzkar-nya berkata: ”Dianjurkan bagi setiap orang yang mendapatkan kebaikan dan diangkat dari dirinya keburukan untuk bersujud kepada Allah sebagai tanda syukur; dan memuji Allah dengan pujian yang sesuai dengan keagungannya.” Dan di antara nikmat terbesar yang diberikan Allah swt. kepada seorang hamba adalah ketika dia diberikan kemampuan untuk melakukan ibadah dan ketaatan.


3. Bergembira dengan datangannya bulan Ramadhan. Rasulullah saw. selalu memberikan kabar gembira kepada para sahabatnya setiap kali datang bulan Ramadhan: “Telah datang kepada kalian bulan Ramadhan, bulan yang penuh berkah. Allah telah mewajibkan kepada kalian untuk berpuasa. Pada bulan itu Allah membuka pintu-pintu surga dan menutup pintu-pintu neraka.” (HR. Ahmad).


4. Rencanakan agenda kegiatan harian untuk mendapatkan manfaat sebesar mungkin dari bulan Ramadhan. Ramadhan sangat singkat, karena itu, isi setiap detiknya dengan amalan yang berharga, yang bisa membersihkan diri, dan mendekatkan diri kepada Allah swt.


5. Kuatkan azam, bulatkan tekad untuk mengisi waktu-waktu Ramadhan dengan ketaatan. Barangsiapa jujur kepada Allah swt., maka Allah swt. akan membantunya dalam melaksanakan agenda-agendanya dan memudahnya melaksanakan aktifitas-aktifitas kebaikan. “Tetapi jikalau mereka benar terhadap Allah, niscaya yang demikian itu lebih baik bagi mereka.” Muhamad:21.


6. Pahami fiqh Ramadhan. Setiap mukmin wajib hukumnya beribadah dengan dilandasi ilmu. Kita wajib mengetahui ilmu dan hukum berpuasa sebelum Ramadhan datang agar amaliyah Ramadhan kita benar dan diterima oleh Allah swt. “Tanyakanlah kepada orang-orang yang berilmu, jika kamu tiada mengetahu.” Al-Anbiyaa’ ayat 7.


7. Kondisikan qalbu dan ruhiyah kita dengan bacaan yang mendukung proses tadzkiyatun-nafs –pemberishan jiwa-. Hadiri majelis ilmu yang membahas tentang keutamaan, hukum, dan hikmah puasa. Sehingga secara mental, dan jiwa kita siap untuk melaksanakan ketaatan kepada Allah swt. di bulan Ramadhan.


8. Tinggalkan dosa dan maksiat. Isi Ramadhan dengan membuka lembaran baru yang bersih. Lembaran baru kepada Allah, dengan taubat yang sebenarnya taubatan nashuha. “Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman, supaya kamu beruntung.” An-Nur:31. Lembaran baru kepada Muhammad saw., dengan menjalankan sunnah-sunnahnya dan melanjutkan risalah dakwahnya. Kepada orang tua, istri-anak, dan karib kerabat, dengan mempererat hubungan silaturrahim. Kepada masyarakat, dengan menjadi orang yang paling bermanfaat bagi mereka. Sebab, “Manusia yang paling baik adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain.”  


Semoga Allah swt. memanjangkan umur kita sehingga berjumpa dengan Ramadhan. Dan selamat meraih kebaikan-kebaikannya. Amin ya Rabbana. Allahu a’lam (io)

Pendaftaran Wisata Ta'aruf Sehati Ramadhan ditutup 14 Agustus 2008

Assalamu’alaikum, Wr.Wb.

Bersilaturahim, Berwisata, Berilmu

Sahabat-sahabat, Majelis Sehati Daarut Tauhiid Jakarta, menyelenggarakan Wisata Ta’aruf Sehati Ramadhan 1429 H ke Daarut Tauhiid Bandung yang Insya Allah diselenggarakan pada:

Sabtu-Ahad, 6-7 September 2008,

Biaya investasi : Rp. 350.000,- (tiga ratus lima puluh ribu rupiah) per orang

Pendaftaran dibuka setiap hari kerja pukul 14.00 – 17.00 WIB mulai Ahad, 15 Juli 2008 dan ditutup pada Sabtu, 14 Agustus 2008. Kecuali setiap Kamis, dibuka hingga pukul 20.00 WIB.

Acara ini terbuka untuk umum.

Dengan syarat-syarat sebagai berikut :

  1. Peserta usia minimal 18 tahun dan terbuka untuk siapa saja dengan niat utama berilmu.

  1. Peserta berdomisili di Jakarta dan sekitarnya.

  1. Pendaftaran dapat datang langsung ke Daarut Tauhiid Jakarta, Jl. Cipaku I/43, dekat pasar Santa, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

  1. Pendaftaran juga dapat dilakukan dengan mengirimkan SMS ke 08158018156 / 08159998064, ketik :

WISTA Nama Lengkap no tlp/hpJenis kelamin L/P Usia

Contoh : WISTA Asri Nurindah P 33

Pendaftaran juga dapat melalui e-mail ke rico_atmaka@yahoo.com atau ke sehati.dtjakarta@yahoo.com, dengan mencantumkan nama lengkap, usia, jenis kelamin, alamat dan no HP/Telpon dengan subyek : DAFTAR WISTA.

Khusus pendaftar lewat SMS dan E-mail akan dihubungi untuk cara pembayaran biaya investasi.

  1. Informasi lebih lanjut hubungi secara langsung (tidak lewat SMS) ke Rico Atmaka 08158018156 / 021-98603024 atau Majelis Sehati DT Jakarta – 021-93150090 atau 021-7235255.

Acara :

  1. Berangkat dari DT Jakarta pukul 07.00 pada Sabtu, 6 September 2008.

  2. Kajian bersama Tim Ust. DT Jakarta dan Bandung, tahajjud, muhasabah, ta'aruf dan silaturahim.

  3. Pulang ke DT Jakarta pada Ahad, 7 September 2008 pukul 14.00 WIB.

Syarat Pembatalan Keberangkatan Wisata Ta’aruf Majelis Sehati Sabtu-Ahad, 6-7 September 2008

  1. Pembatalan keberangkatan sebelum tanggal 10 Agustus 2008 hingga pukul 12.00 WIB, biaya Wisata Ta’aruf dikembalikan sepenuhnya, 100%.

  1. Pembatalan keberangkatan antara tanggal 11 – 24 Agustus 2008, biaya investasi Wisata Ta'aruf dikembalikan Rp. 150.000,- (seratus lima puluh ribu rupiah). Biaya akan dikembalikan lewat transfer atau diambil langsung pada Ahad, 24 Agustus 2008 hingga pukul 12.00 WIB. Pengambilan biaya yang batal berangkat harus pada tanggal dan jam yang telah ditentukan. Jika lewat, akan dikenakan pembatalan butir 3. Pembatalan keberangkatan dapat dilakukan lewat telpon langsung (tidak lewat SMS) ke 08158018156 dengan Rico Atmaka.

  1. Pembatalan keberangkatan dari tanggal 25 Agustus 2008 hingga saat keberangkatan pada Sabtu, 6 September 2008, biaya Wisata Ta’aruf dikembalikan 0%. Pembatalan keberangkatan dapat dilakukan lewat telpon langsung (tidak lewat SMS) ke 08158018156 dengan Rico Atmaka. Peserta yang batal berangkat boleh digantikan orang lain dengan jenis kelamin sama. Seluruh peserta wajib hadir pada pengarahan Wisata Ta'aruf Sehati, Ahad 31 Agustus 2008 pukul 10.00 WIB - selesai.

Wassalamu’alaikum,wr.wb

Rico Atmaka – 08158018156 / 021-98603024 / R-02193698493 atau 021-8412695

Koordinator Majelis Sehati

Daarut Tauhiid Jakarta

HotLine Majelis Sehati – 93150090

www.majelissehati.blogspot.com

Info Muslimah Center DT

Untuk lebih jelas, please klik this picture

Jadwal Masjid DT Jakarta bulan Agust2008

- klik this picture for lebih jelas -

Mampukah Kita Membalas Cintanya

Oleh Muhammad Fatih

Suatu ketika ada seorang anak yang sangat benci kepada ibunya. Begitu besar kebencian yang dirasakannya terhadap ibunya. Bukan karena ibunya orang yang jahat dan tidak perhatian kepadanya. Tapi semata karena Mata sang ibu cacat sebelah. Ketika sekolah dasar sang anak sering di ejek teman-temannya dengan sebutan anak si buta.


Pernah suatu ketika si Ibu memanggil dan tersenyum kepadanya ketika dia sedang berkumpul dengan temannya. Bukan sebuah senyum yang di dapatkan ibu dari sang anak tapi sebuah sumpah serapah yang dilontarkan si anak. Sang anak berkata di depan ibunya bahwa dia benci punya ibu buta, dia ingin ibunya mati saja.


Tahun dan bulan berganti sang anak telah memiliki keluarga sendiri, selama itu dia tidak lagi pernah bertemu ibunya, karena sejak SMA dia sudah tidak mau tinggal dengan ibunya. Suatu kali sang ibu berkunjung ke rumah anaknya yang ia tahu dari para tetangganya. Ketika sang ibu berada di depan pintu sang anak bukan mempersilahkan masuk tapi malah mengusir dengan cacian dan makian. Sang ibu hanya terdiam dan meninggalkan lokasi dengan wajah sedih.

Suatu ketika sang ibu jatuh sakit dan akhirnya meninggal. Para tetangga mengabarkan pada sang anak. Sang anak tidak merasa sedih sama sekali dengan kepergian ibunya, sampai seorang tetangga memberikan sepucuk surat dari sang ibu kepada anaknya.


Dalam suratnya ibunya hanya mengatakan maaf jika selama ini membuatnya malu. Ibunya juga menceritakan mengapa matanya cacat sebelah. Ketika usia 3 tahun sang anak terjatuh ketika bermain sehingga menyebabkan kebutaan sebelah pada matanya. Karena tidak ingin sang anak buta sebelah maka sang Ibu memberikan matanya untuk anak tercintanya. Dia tidak perduli harus kehilangan sebelah matanya asalkan sang buah hati dapat menjalani kehidupan ini dengan normal.

Di akhir surat sang ibu mengatakan bahwa dia begitu mencintai sang anak dan ingin sekali memeluk erat sang anak sebagaimana dulu ia memeluk erat sang anak yang tergolek lemah ketika terjatuh. Tercekat kerongkongan sang anak ketika membaca, tak kuasa butiran air mengalir dari sudut-sudut matanya, dadanya sesak dipenuhi perasaan haru dan bersalah teramat dalam.


Saudaraku, tidakkah kita sadar bahwa salah satu anugerah terbesar yang Allah berikan adalah ketika kita diberikan orang tua. Mungkin banyak di antara kita yang terkadang malu memiliki orang tua yang penampilan fisiknya tidak lagi menarik. Kita begitu malu ketika harus menggandeng tangan ibu kita saat berada di antara teman-teman kita, kita begitu kesal jika ibu atau ayah kita tidak menuruti keinginan kita. Kita terasa berat untuk mengulang kata yang kadang tidak terdengar jelas oleh orang tua kita karena pendengaran mereka telah berkurang. Kita begitu malu ketika harus menerima kenyataan bahwa orang tua kita bukanlah orang yang sempurna, melainkan hanya seorang yang ringkih tubuhnya, lusuh penampilannya dan tidak memiliki sesuatu yang di banggakan.

Tapi tidakkah kita ingat saudaraku bahwa mereka tak pernah malu menjadi petugas kebersihan yang selalu beregelut dengan sampah hanya karena ingin melihat kita bersekolah sebagaimana anak-anak lainnya. Mereka tidak pernah malu menjadi pedagang kaki lima yang kadang harus berlari tersengal-sengal karena dikejar keamanan kota demi untuk membelikan kita jajanan sebagaimana anak-anak lainnya. Mereka tidak pernah peduli dengan kesehatannya dan terus bekerja membanting tulang demi menafkahi kehidupan kita. Mereka tidak pernah bosan mengulang-ulang kata agar kita pandai bicara. Mereka dengan sabar menjawab pertanyaan-pertanyaan kita, walaupun kita kerap menanyakan hal yang sama.


Bukankah ringkih tubuh mereka karena begitu kerasnya mereka berjuang agar kita dapat hidup lebih baik dari mereka. Bukankah lusuh penampilan mereka karena mereka terlalu sibuk memikirkan iuran sekolah dan kebutuhan hidup kita lainnya.

Mungkin orang tua kita adalah orang tua yang tidak sempurna, orang tua yang memiliki berbagai macam kekurangan. Mungkin bahasa mereka dalam mengungkapkan cintanyapun tidak sepenuhnya kita pahami. Tapi yakinlah bahwa di antara doa-doa panjangnya, sebagian besar adalah doa untuk kebaikan kita. Disetiap peluh keringatnya semata-mata hanya untuk melihat kita bahagia. Di antara amarah dan larangannya adalah bentuk perwujudan cintanya pada kita.

Saudaraku mumpung waktu itu belum tiba, waktu di mana kita hanya bisa menangis penuh sesal di makamnya karena selama hidupnya kita hanya menyusahkannya dan tidak pernah membuatnya bahagia. Waktu di mana kita tidak bisa memeluk erat tubuh ringkihnya yang penuh kehangatan cinta. Waktu ketika semuanya telah terlambat.


Datanglah saudaraku, datanglah kepadanya saat ini seraya mencium dengan takzim punggung tangannya, datanglah dengan senyum merekah dan tutur kata yang lemah lembut. Datanglah dengan lirih berbisik bahwa kita begitu mencintainya. Karena bukan dunia dan isinya yang membuat mereka bahagia, tapi bakti kitalah yang membuat senyum bahagia mereka merekah.

Allahummagfirli waliwali dayya warhamhuma kama rabbayani shagirah.

TV OnLine
This text will be replaced

"Hot News" "Ya Tuhanku, jadikanlah aku dan anak cucuku orang-orang yang tetap mendirikan shalat, ya Tuhan kami perkenankanlah doaku. Ya Tuhan kami berikanlah ampunan kepadaku dan kepada kedua ibu bapakku dan sekalian orang-orang mukmin pada hari terjadinya hisab (hari kiamat)" (QS. Ibrâhîm: 41-42)