Tausiah Teh Nini "Lima Kiat Datangkan Jodoh"

Tabligh Akbar KH.Abdullah Gymnastiar

Saksikan…

Tabligh Akbar KH. ABDULLAH GYMNASTIAR live di TVOne

Hari : Rabu
Tanggal : 02 September 2009
Waktu : 16.00 s/d 17.30 wib
Tempat : Masjid Al-Mukmin
Jl. Bangun Cipta Raya Kelurahan Pegangsaan Pulo Gadung, Jakarta Timur ( Masuk dari Vespa )

Agenda Kegiatan Ramadhan DT Bandung

Oleh : Humas DT Bandung

Selamat Menunaikan Ibadah Shaum Ramadhan 1430 H

Ramadhan Center Daarut Tauhiid Mengadakan beberapa Kegiatan, diantaranya:

- Program The Miracle of Ramadhan Keg. Pelatihan MQ Dewasa pelaksanaan Tgl. 5-6 Septembe 2009 Sanlat MQ Ramadhan Anak dan Remaja pelaksanaan Tgl.14-16 September 2009.

- Bimbingan Muslimah Ramadhan Bimbingan yang memberikan Motivasi dan pemahaman mengenai Tauhiid yang bersih kepada Muslimah, Kegiatan ini dilaksanakan Tgl. 03-09 September 2009(menginap di asrama).

- Ngabuburit Produktif bersama Muslimah Center Mengisi waktu di bulan Ramadhan ini dengan menambah skill dalam bidang keterampilan tangan. Belajar Keterampilan Dasar( Sulam Benang, Sulam Pita, Payet, Smock, dan Boneka felt) Pelaksanaan setiap Jumat dan Sabtu Tgl. 28,29 Agustus dan 4,5,11,12 September 2009.

- Smart Muslimah Memberikan pemahaman Ilmu dan wawasan Penciptaan kepada Perempuan Pelaksanaan setiap Sabtu Tgl. 29 Agustus; 5,12 September 2009 Pukul 09.00-13.00 Bertempat di Mesjid Daarut Tauhiid.

- Sanlat Ceria (khusus anak TK) - Seminar Seputar Ramadhan Pelaksanaan setiap Ahad tgl. 30 Agustus, 06,13 September 2009.

- Kuliah B`ada Dhuhur Setiap hari selama bulan Ramadhan DKM masjid Daarut Tauhiid mengadakan Kajian dengan materi seputar Spiritual Enlightmen.

- Kajian Jelang Magrib Setiap hari selama bulan Ramadhan DKM masjid Daarut Tauhiid mengadakan Kajian Jelang Magrib dengan materi seputar Manajemen Qolbu.

- Tajil Barokah - Sahur Barokah Di 10 malam terakhir DKM Masjid Daarut Tauhiid, mengadakan Sahur berjamaah.

- Pesantren I`tikaf DKM Mesji Daarut Tauhiid mengadakan Pesantren Itikaf dan Kajian Keislaman Pelaksanaan tgl. 10-19 September 2009 .

- Berbuka Bersama anak yatim dan Duafa Pelaksanaan tgl. 01-09 September 2009.

- Tebar paket Ramadhan untuk Duafa Marilah kita bersama-sama berbagi untuk kaum Duafa dengan memberikan paket Ramadhan Pelaksanaan tgl.01-09 September 2009 Marilah Belajar & Berbagi Bersama Daarut Tauhiid...

Lebih Baik Imitasi, Atau Tidak Sama Sekali

oleh Nurudin,
Sumber : eramuslim.com

Pak Salim ( bukan nama sebenarnya ) tidak bisa mencegah, ketika sang istri perlahan melepaskan anting, satu-satunya perhiasan yang ia kenakan.
“ Jual anting ini Pak, dan langsung belikan gas” sang istri menyerahkan anting seberat 1 gram itu kepada sang suami yang duduk terdiam dibangku kayu tak jauh dari kompor yang tak lagi menyala karena kehabisan gas.“ Apa harus dengan menjual antingmu Bu. Apa nda ada jalan lain, ngutang dulu ke warung Bu Yati kan mungkin bisa” Pak Salim mencoba memberikan jalan keluar.
Bagaimanapun sebagai seorang suami, hatinya tak tega melihat sang istri yang sangat dicintainya harus merelakan satu-satunya perhiasan yang tersisa untuk menutup kebutuhan hidup, paling tidak sampai dua minggu kedepan, saat ia mendapatkan gaji dari pekerjaannya yang hanya sebagai seorang karyawan rendahan di sebuah perusahaan kecil.
Masih terbayang jelas, ketika sebulan yang lalu gelang satu-satunya yang dikenakan sang anak, terpaksa dijual untuk membeli buku-buku sekolah. Juga bulan sebelumnya, kalung sang istri, satu-satunya mas kawin yang masih bisa dipertahankan, dengan sangat terpaksa dijual, karena orang yang mereka hutangi membutuhkan biaya persalinan anaknya yang keempat.

Pak Salim menarik nafas dalam-dalam. Ada rasa sesak memenuhi dadanya. Sudah dua tahun ini kehidupannya memang nyaris tak lepas dari kesulitan keuangan. Gali lobang tutup lubang adalah jurus terakhir yang selalu diandalkan demi kelangsungan hidup keluarganya, juga pendidikan anak satu-satunya yang masih duduk di bangku sekolah dasar.
Namun Pak Salim adalah orang yang tegar. Hidup kekurangan sudah akrab ia jalani sejak ia memutuskan menikah muda, demi menyelamatkan cintanya agar tak terjerumus ke lembah dosa. Sepuluh tahun hidup sebagai pasangan muda, dengan sang istri yang tak lagi bekerja saat anak pertamanya berusia satu tahun, hidup pas-pasan selalu ia jalani dengan sabar dan senantiasa berusaha untuk bersyukur. Jangankan memiliki tabungan, untuk membuat anggaran belanja sang istri agar tidak minus saja rasanya tak pernah bisa, paling tidak untuk lima bulan terakhir. Gaji dari tempat dia bekerja hanya mampu mencukupi kebutuhan keluarga sampai diminggu kedua, selebihnya ia cukupi dengan hasil pinjaman dari saudara ataupun rekan kerja yang selalu iba dan percaya dengannya. Pak Salim memang dikenal oleh sahabat maupun kerabat sebagai orang yang jujur dan amanah, hanya saja cobaan hidupnya selalu berkutat di persoalan keuangan.

“ Bu, aku masih pegang uang kas DKM, mungkin kita bisa dulu pakai sebagian. Bulan depan kalau aku sudah gajian langsung kita ganti. Nanti aku akan bilang ke haji Nurdin, Insya Allah beliau akan mengijinkan. Kita benar-benar terdesak “ Pak Salim mencoba memberikan solusi, meskipun hati kecilnya menolak keras apa yang diucapkan oleh mulutnya sendiri. Kesulitan hidup memang sering menggodanya untuk memakai uang kas DKM yang dipegangnya, namun sejauh ini selalu bisa dia singkirkan jauh-jauh. Kalaupun kali ini keinginan itu terucap dari bibirnya, hati kecilnya sama sekali tak menyetujuinya,dan berharap istrinya akan menolak.
“ Jangan Pak, jangan sekali-kali menggunakan uang yang bukan hak kita. Daripada memakai uang kas musholla, sebenarnya ibu masih bisa ngutang dulu ke warung bu Yati. Tapi kebutuhan kita bukan hanya gas. Semua kebutuhan dapur kita habis, padahal puasa tinggal beberapa hari lagi. Kita tak mungkin selalu ngutang, apalagi yang sudah-sudah kebutuhan di bulan puasa meningkat “ sang istri langsung tak setuju dengan usulan Pak Salim.
Pak Salim terdiam, dalam hatinya dia bersyukur karena sang istri menolak usul yang dia sendiri juga tak menyetujuinya.

“ Sudahlah Pak, segera bawa anting ini ke toko. Pulangnya langsung mampir beli gas, untuk kebutuhan lainnya biar nanti ibu yang belanja diwarung Bu Yati. Lupakan soal uang kas, bagaimanapun kita tak punya hak meskipun kita meminjamnya dan sanggup mengembalikannya bulan depan. Ibu sudah ikhlas menjual anting ini. Lebih baik ibu memakai anting imitasi atau tidak sama sekali, dari pada harus memaksakan diri memakai sesuatu yang bukan hak kita” sang istri kemudian memasukkan anting beserta surat kedalam plastik kecil, dan menyerahkan kepada Pak Salim yang masih terdiam ditempatnya.
Dengan senyum yang tulus, sang istri memberikan isyarat agar Pak Salim segera berangkat, agar tempe goreng yang baru setengah matang itu bisa dijadikan lauk untuk makan siang mereka yang teramat sederhana. Tanpa bisa menolak, akhirnya Pak Salim pun menuruti sang istri. Betapapun sedih dan hancur hatinya, tapi dia bersyukur memiliki istri yang begitu setia dan ikhlas menjalani kehidupan rumah tangga bersamanya yang tak kunjung lepas dari belitan ekonomi. Dia bersyukur, karena kali ini sang istri kembali menyelamatkan dia dan keluarganya. Ia merasa diselamatkan dari menggunakan uang yang bukan menjadi haknya.

Tanpa sepengetahuan sang istri, Pak Salimpun meneteskan air mata. Begitupun sang istri, tanpa sepengetahun Pak Salim, air matanya tak mampu dia tahan lagi. Bagaimanapun dia adalah seorang perempuan, sama seperti yang lain, ingin mempercantik diri dengan perhiasan. Tapi baginya, itu bukanlah hal yang harus ada, jauh lebih penting adalah kelangsungan hidup keluarga. Tak masalah kalaupun tanpa perhiasan, yang ia jaga adalah jangan sampai dia memakan sesuatu yang bukan menjadi haknya.

( Diambil dari kisah nyata seseorang yang dekat dengan saya ).
abisabila@ymail.com http://abisabila.blogspot.com/

Marhaban Ya Ramadhan - Marhaban Ya Sahabat 1430 H

Bismillahirrahmanirr ahim
Assalaamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Mohon Maaf Lahir & Batin
Atas segala kekhilafan & dosa yang telah dilakukan,
atas segala perbuatan yang tidak berkenan

MARHABAN YAA RAMADHAN
Taqqobalahu Minna Waminkum, Taqoballahu Ya Karim

Marhaban Ya Sahabat
Senang dan gembira bisa bersilahturahmi dgn sahabat semua
Alhamdulillah, telah hadir media blog dakwah Majelis Sehati
Ini baru tahap awal masih banyak yang perlu di perbaiki dan di tingkatkan
Mohon saran, masukan, kritik membangun dan doa
agar Dakwah Majelis Sehati lebih baik lagi

SELAMAT MENUNAIKAN IBADAH PUASA RAMADHAN 1430H
SELAMAT DATANG PARA SAHABAT

Semoga Ramadhan ini lebih baik dari Ramadhan kemarin
Smoga dgn silahturahmi ini dapat mempererat ukhuwah kita
Smoga Alloh melimpahkan rahmat, barokah dan karuniaNya kpd para sahabat yg berkunjung
Ya Alloh Ya Rabb, kabulkanlah dan memudahkan sgala hajat para sahabat
Allahumma Amiin.

Jazakumullahi khoiron katsiron.
Wassalaamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Belajar dari Keluarga Mutammimul 'Ula

(Sumber: edisi khusus Majalah Tarbawi “Mozaik Cinta”)

11 Amanah Allah
1. Afzalurahman, 21 tahun, semester 6 Teknik Geofisika ITB, Hafal Quran usia 13 tahun, sekarang masuk Program PPDMS, Ketua Pembinaan Majelis Taklim Salman ITB, Peserta Pertamina Youth Progamme 2OO7 dari ITB
2. Faris Jihady Hanifa, 2O tahun, semester 4 Fakultas syariah LIPIA, hafal Quran usia 1O tahun Predikat mumtaz, Juara 1 lomba Tahfidz 3O Juz yang diselenggarakan Kerajaan Saudi Arabia, Juara 1 Lomba OlimPiade IPS tingkat SMA 2OO3
3. Maryam Qonitat, 18 tahun, semester 2 Fakultas Ushuluddin Univ Al Azhar Kairo, hafal quran usia 16 tahun. Lulusan Terbaik Husnul Khotimah 2OO6
4. Scientia Afifah, 17 tahun, kelas 3 SMU 28, hafal 1O Juz, pelajar teladan MTs Al Hikmah 2OO4
5. Ahmad Rosikh Ilmi, 15 tahun, kelas 1 MA husnul Khotimah, hafal 6 Juz, pelajar Teladan SDIT Al Hikmah 2OO2, Lulusan Terbaik MTs Al Kahfi 2OO6
6. Ismail Ghulam Halim, 13 tahun, kelas 2 MTs Al Kahfi, Hafal 8 Juz, Juara Olimpiade IpA tngkat SD se Jaksel 2OO3, 4 penghargaan dari Al Kahfi, Tahfidz Terbaik, Santri Favorit, Santri Teladan, dan Juara Umum
7. Yusuf Zaim Hakim, 12 tahun, kelas 1 MTs Al Kahfi, hafal 5 Juz, rangking 1 di kelasnya
8. Muh Saihul Basyir, 11 tahun, kelas 5 SDIT Al Hikmah, hafal 25 Juz
9. Hadi Sabila Rosyad, 9 tahun, kelas 4 SDIT Al Hikmah, hafal 2 Juz
1O. Himmaty Muyasssarah, 7 tahun hafal 1juz
11. Hasna wafat usia 3 tahun, bulan Juli 2OO6

Kebaikan kebaikan itu
- Mengajarkan Al Quran sejak usia 4 tahun. Doktrin keluarga = Al Quran adalah kunci kebahagiaan dunia dan akhirat
- Jangan terlalu mengandalkan sekolah. 2 / 3 keberhasilan Pendidikan itu ada di rumah
- Keberhasilan adalah hasil integrasi kedua orang tuanya. Lebih besar tanggung jawab seorang ayah dibanding ibu
- Rasulullah memanggil ayah dari anak yang mencuri. ayah idaman dalam Al Quran = lukman. Ibrahim mentarbiyah anak dan istrinya
- Suami yang membangun visi dan istri yang mengisi kerangka itu.
* Imam Syafi I ditinggal wafat ayahnya ketika berusia 6 tahun. Namun isi kepala sang ayah sudah pindah ke sang ibu.
* Al Banna dan sentuhan pendidikan sang ayah
* Qordhowi berkata, dahulu saya tidak tahu mengapa ayah mengkondisikan saya hafal al quran usia 1O tahun
- Ihtimam atau perhatian yang tinggi terhadap anak dan pendidikannya
1. perhatian dari A sd Z, potong kuku, bersihkan telinga dll
2. File file khusus yang menyimpan catatan tentang anak, hasil ulangan dan lain lain
3. Kekayaan kami adalah anak dan buku. Setiap liburan, selalu mengajak anak anak ke toko buku.ada 4OOO buku di rumah
- Visi yang ada di kepala kami adalah anak anak kami semuanya harus menjadi hafidz quran
1. Keliling Jawa dan Madura untuk melihat pesantren tahfidz terbaik. Pilihan jatuh di Kudus. Orang mencibir untuk apa menjadi hafidz Quran dan menitipkan anak di pesantren
2. Tujuh tahun pernikahan tanpa televisi
3. Setiap hari diperdengarkan murottal
4. Sang ibu mengajar sendiri dengan Qiroati
- Nasihat sang suami yang mencerminkan kekuatan visinya sebagai kepala keluarga =
Bu, Kita harus berbeda dengan orang lain dalam kebaikan. Orang lain duduk kita sudah harus berjalan, orang lain berjalan kita sudah harus berlari, orang berlari kita sudah tidur, orang lain tidur kita sudah bangun.
Jangan sedikitpun berhenti berbuat baik sampai soal niat. Kita tidak boleh lalai karena kita tidak tahu kapan Allah mencabut nyawa kita
- Tiga Fase interaksi dengan Anak menurut Imam Ali
7 tahun pertama = perlakukan ia seperti raja
è masa pembentukan tumbuh kembang otak menyerap informasi
7 tahun kedua = perlakukan ia seperti tawanan perang dalam kedisiplinan
è Masa penanaman sikap. Disiplin disiplin Disiplin
7 tahun ketiga dan seterusnya = perlakukan ia sebagai teman atau sahabat
- Pakar mengatakan 7 sd 12 tahun adalah golden age. Usia emas. Saat itulah fase pembentukan sikap, perilaku, dan penanaman nilai yang paling penting.
- Hafal Qurannya Al Banna 1O tahun, Qordhowi 1O tahun, Imam Syafi I 9 tahun, Imam Ahmad 7 tahun
- Rasul menyuruh sholat di usia 7 tahun, dan bila sampai 1O tahun belum sholat maka pukullah ia
- Menjelang tidur selalu diceritakan kisah kisah para nabi dan rasul
- Jadwal dalam papan besar untuk belajar Al quran bagi 11 anak kami
- Bakda maghrib dan Bakda subuh adalah waktu interaksi dengan Al Qur an.
Nak ibu bangga sekali dengan kamu, meskipun sulit tapi kamu disiplin menyetorkan hafalan 2 ayat setiap hari.
- Anak pertama dan kedua sejak usia 5 dan 4 tahun terbiasa bangun sebelum subuh
- Di Komplek perumahan DpRRI si kecil sudah bisa menghafal siapa saja anggota dewan yang jarang sholat subuh berjamaah
- Jangan lupakan membangun dakwah di keluarga besar. Saat kami all out keluar rumah, keluarga besar kamilah, yang terlibat mengawasi anak anak
- Kami rutin berkunjung ke keluarga besar untuk menjalin hubungan baik dengan mereka
- Kesulitan di masa pembentukan adalah faktor keistiqomahan. Harus konsisten mengontrol
- Memagari anak anak dari pengaruh negatif. Ada agreement dengan anak anak kapan saat menonton TV dan ada hukuman bila dilanggar
- Nak, hafalanmu banyak, TV itu bisa memakan bagian pikiranmu
- Syukur kami tiada henti padamu ya Robbi atas karunia anak anak kami
- Keberhasilan itu bukan tercapainya tujuan tapi pada proses yaitu komitmen dan konsistensi kita menjalaninya. Kepada Allah kembali segala urusan
TV OnLine
This text will be replaced

"Hot News" "Ya Tuhanku, jadikanlah aku dan anak cucuku orang-orang yang tetap mendirikan shalat, ya Tuhan kami perkenankanlah doaku. Ya Tuhan kami berikanlah ampunan kepadaku dan kepada kedua ibu bapakku dan sekalian orang-orang mukmin pada hari terjadinya hisab (hari kiamat)" (QS. Ibrâhîm: 41-42)